DKI Ajak Bank Dunia Tangani Transjakarta

Sterilisasi Jalur Busway
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) sebagai konsultan penerapan bus rapid transit (BRT) atau busway TransJakarta segera berakhir.

Mengisi kekosongan ini, DKI berencana menggandeng Bank Dunia terkait bantuan teknis dan manajemen pelayanan BRT, dalam berkomunikasi dengan media massa, dan rencana penerbitan obligasi daerah pada 2012.

"Bank Dunia membantu DKI mengelola hutang dan pelatihan manajemen pengelolaan keuangan daerah dari obligasi yang diterbitkan," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DKI Jakarta Sarwo Handayani usai menjamu Director Suistanable Development East Asia and Pacific Region World Bank, John A. Roome di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 17 Oktober 2011.

"Karena teknikal asistensi dari ITDP sudah hampir selesai, maka untuk kedepannya kami akan mendapatkan bantuan teknikal dari Bank Dunia," katanya.

Tapi tidak dijelaskan lebih lanjut sampai kapan batas waktu kerjasama antara DKI dengan ITDP. Sarwo Handayani mengatakan, bantuan peningkatan pelayanan BRT berupa penerapan standar pelayanan minimal transportasi publik yang telah ditetapkan.

Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, M Tauchid, menuturkan, tawaran bantuan Bank Dunia tersebut bukan berupa dana hibah, tapi hanya menyangkut segi teknis.

"Pada prinsipnya Gubernur setuju tawaran Bank Dunia itu," kata dia.
 
Bantuan teknikal tersebut juga diberikan untuk peningkatan pelayanan BRT agar lebih baik dari segi pengelolaan manajemenya. "Bagaimana kita menyampaikan teknik public relation dalam pelayanan busway agar lebih baik," katanya.

Klub Milik Orang Indonesia, Como Resmi Promosi ke Serie A Italia

Secara teknis, berbagai upaya dilakukan DKI untuk menekan angka kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta. Selain sterilisasi, separator juga sudah dipasang supaya tidak ada lagi kendaraan lain yang masuk ke jalur TransJakarta. 

Tingginya kecelakaan di jalur busway, diakibatkan karena banyak pengguna kendaraan bermotor tidak mematuhi aturan berkendara. Pada saat perencanaan pembangunan busway di awal 2000, separator busway dibuat seperti saat ini berdasarkan studi di Korea.

Namun, ternyata hal itu kurang sesuai dengan karakter masyarakat Jakarta yang tingkat disiplin berlalu lintas. Hingga kini belum jelas solusi untuk mengatasi kecelakaan yang tinggi.

Bikin Istri dan Pacar Senang, Ini Pilihan Mobil Baru Buat Gaji UMR
Rizky Febian dan Mahalini

Terpopuler: Ekspresi Wajah Keluarga Mahalini, Gading Marten dan Gisel Dicurigai Rujuk

Rizky Febian dan Mahalini akhirnya resmi menikah. Berita-berita terkait hal ini pun sukses memantik perhatian pembaca. Satu yang tak kalah dilirik soal keluarga Mahalini.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024