Mayat di Kardus, Polisi Terima SMS Gelap

Wajah mayat dalam kardus
Sumber :
  • Arnes Ritonga/VIVAnews

VIVAnews - Polres Jakarta Utara sedikitnya menerima 70 SMS gelap dan puluhan miscall yang masuk ke nomor call center. SMS tersebut masuk setelah polisi menyebar foto mayat wanita di dalam kardus, yang ditemukan di Kampung Bulak RT 07/17 Kelurahan Tugu Utara Koja Jakarta Utara, Jumat 14 Oktober 2011 lalu.

"Sebagian SMS berisi kalimat mengejek dan sebagian lagi kosong. Bila ditelepon balik banyak yang tidak dijawab. Kalaupun dijawab hanya suara tertawa saja. Salah satu contoh isi SMS-nya seperti ini, korban adalah istri saya hehehehe," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar, Selasa 18 Oktober 2011.

Pihaknya telah menyebar foto korban di tempat keramaian seperti terminal bis, halte, mall dan lainnya. Namun, hingga kini belum satupun dari masyarakat yang memberi informasi identitas korban.

Dia meminta kerjasama masyarakat untuk mengetahui identitas korban. "Upaya kami dengan menyebar foto korban. Ciri-ciri khusus korban memiliki tahi lalat besar di pipi kanannya," jelas Irwan.

Hasil pemeriksaan forensik, tambah Irwan, diperkirakan korban berumur 35 sampai 40 tahun. Pada jasad korban didapat tanda-tanda mati lemas, luka-luka pendarahan akibat kekerasan benda tumpul di leher dan kepala. Korban bergolongan darah A. "Diduga penyebab kematian korban akibat pembekapan adanya luka tusukan di daerah perut sedalam 25 mm," ujarnya.

Hasil forensik yang ditandatangani oleh dokter Munim Idris, korban dalam kondisi hamil 4 sampai 6 minggu. Pada liang senggama korban terdapat sperma. Diperkirakan dua hari sebelum meninggal korban disetubuhi.

Hasil forensilk itu juga menyebutkan, diperkirakan korban meninggal antara pukul 18.00 WIB Hari Kamis 13 Oktober 2011 sampai Pukul 06.00 WIB pagi Jumat 14 Oktober 2011.

Korban diperkirakan pekerja karena jari tangan dan kakinya kasar. "Terdapat hyena pewarna kuku atau biasa disebut pacar," terang dia.  

Upaya awal, katanya, polisi harus menemukan identitas korban terlebih dahulu. "Bagaimana kami dapat mengungkap yang lain, kalau identitas korban belum diketahui," jelasnya.

Mengenai keterkaitan dengan mayat bocah di dalam tas koper yang ditemukan di Jalan Cakung Cilincing Jakarta Timur, ungkap Irwan, Polda sudah melakukan tes DNA dan hasilnya selesai selama tiga hari.

Terkait foto anak, polisi sudah berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara, hasilnya tidak ada sekolah yang memakai seragam seperti baju yang dipakai di foto anak laki-laki itu.

Kamera CCTV

Polisi mendapat sedikit gambaran tentang sosok pelaku yang membuang kardus berisi mayat tersebut. "Pelaku terekam kamera central circuit television (CCTV) yang terpasang di salah satu bangunan di lokasi penemuan," ucap irwan.

Yang meletakan mayat adalah seorang pengendara motor, sekitar pukul 13.05 WIB. Postur tubuhnya sedang. Pelaku memakai helm dan jaket warna gelap. Menurut keterangan beberapa saksi di sekitar lokasi, kata Irwan, pelaku mondar-mandir sebelum membuang kardus tersebut.

"Dari rekaman itu terlihat kardus tersebut dibonceng dibelakang oleh pelaku dengan posisi melebar. Diduga kardus diletakan oleh pelaku bukan dilempar. Dan diduga juga pelaku tinggal tak jauh dari lokasi penemuan," jelas Irwan.
  
Menangani kasus ini, ungkap Irwan, Direskrimum Polda Mtero Jaya membentuk Tim gabungan, terdiri dari Polres Jakarta Utara, Polsek Koja dan Satuan Jatanras Polda Metro Jaya.

Laporan: Arnes Ritonga | Jakarta Utara

Teuku Ryan Mengaku Bercanda Soal Hina Tubuh Ria Ricis, Pengacara: "Masalah Kecil"
Anggota DPR dari PDIP, Masinton Pasaribu.

Kritik Menohok Masinton soal Ide Presidential Club: Omon-omon Ketemu, Terus Ngapain?

Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, memberikan tanggapannya mengenai ide dibentuknya Presidential Club yang dicetuskan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024