- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Tiga korban ledakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Pinang Ranti, Jakarta Timur, masih menjalani penangan serius di Rumah Sakit Haji Jakarta, yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian. Satu korban mengalami luka paling parah karena terpental saat ledakan terjadi.
Korban paling parah Yusak Belegur, dia adalah jurumudi bus Transjakarta TMB 07 yang sedang mengisi gas. Saat ledakan terjadi, Yusak berada di dekat tabung dan terpental sejauh lima meter.
"Terpental jauh, waktu ditolong kaki kiri patah, kepala juga luka," kata Ferdian, sopir Transjakarta koridor IX yang sedang antre mengisi bahan bakar.
Sementara dua korban lain adalah jurumudi perempuan bernama Malinda, dan operator SPBG bernama Sugiharto. Keduanya mengalami luka di bagian kepala.
Ledakan di SPBG Pinang Ranti terjadi sekitar pukul 08.20 WIB, apa yang menyebabkan terjadinya ledakan masih belum diketahui. Dari pantuan VIVAnews.com di lokasi kejadian, sekitar tempat kejadian sudah dipasangi garis polisi.
Terlihat juga sejumlah petugas dari Puslabfor Mabes Polri, petugas Perusahaan Gas Negera (PGN), Dinas Perhubungan DKI Jakarta, terlihat sedang melakukan pemeriksaan. Tampak satu mobil pemadam kebakaran masih disigakan. (umi)
Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua
Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).
