Hadapi Banjir, Jakarta Minim Peringatan Dini

Siaga Satu Banjir Jakarta
Sumber :
  • Antara/Ujang Zaelani

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan penyebab banjir besar di RW 03 Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan kemarin malam disebabkan curah hujan lokal yang tinggi. Ini mengakibatkan luapan air di Kali Krukut sehingga terjadi banjir.

Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Tarjuki, menjelaskan curah hujan tinggi di wilayah hulu yang terjadi semalam mencapai 108 milimeter per jam. Padahal, curah hujan normal hanya pada angka 5-10 milimeter per jam.

"Curah hujan tinggi ini menyebabkan ketinggian air mencapai 150 sentimeter sehingga menggenangi wilayah RT 09, RT 10, RT 11, RT 12, dan RT 14," kata Tarjuki dalam jumpa pers di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 31 Oktober 2011.

"Air mencapai puncaknya pada pukul 23.00 pada ketinggian 200 sentimeter di RT 11. Ini baru hujan lokal, belum kiriman," imbuhnya.

Dia mengakui selama ini tidak memiliki sistem peringatan dini untuk mengantisipasi bencana banjir di Jakarta.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Padahal sistem ini sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, seperti banjir sedalam 1,5-2 meter yang melanda kawasan pemukiman di Pondok Labu, Minggu malam 30 Oktober 2011.

"Kami baru akan memasang peringatan dini tahun ini, karena lelangnya baru selesai tahun ini," ungkap Tarjuki.

Dia menjelaskan Dinas PU telah memiliki program pembuatan waduk di sekitar Kali Krukut untuk mencegah banjir. Rencananya tanah yang akan dibebaskan seluas 1,7 hektar.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Namun saat ini baru seluas 9000 meter yang berhasil dibebaskan, sedangkan sisanya akan dilakukan tahun depan.

"Sambil menunggu pembuatan waduk, kalau Dinas Pertamanan setuju November ini akan dibuat sodetan, bentuknya melengkung di lahan yang sudah kita bebaskan, lalu dibuang lagi ke Kali Krukut," terangnya.

Dia mengklaim antisipasi genangan air Jakarta tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Pada 2007 ada 78 genangan. Setelah ada Kanal Banjir Timur kini telah berkurang 16 titik banjir. Saat ini hanya tinggal 62 titik lagi yang akan kami selesaikan bertahap," ungkap dia.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, menerangkan saat ini untuk kebutuhan logistis bagi korban bencana banjir Pondok Labu sudah didistribusikan.

Kini terdapat sedikitnya lima perahu karet yang disedikan oleh Dinas Damkar, Satpol PP dan Tim SAR. Kemudian tiga unit tenda pleton dan satu unit tenda dapur umum, ditambah satu mobil dapur umum juga telah didistribusikan ke lokasi penampungan.

Operasikan Pos

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati, menyatakan dua pos kesehatan telah dioperasikan, dan ketersediaan konsumsi juga dipastikan mencukupi.

"Tadi pagi sudah kami sediakan 700 bungkus, hingga siang ini kira-kira sudah 1.000 bungkus nasi. Sedangkan air bersih dan makanan bayi dalam proses pengiriman, mengingat ada sekitar 235 balita di sana," jelasnya.

Dien mengungkapkan pihaknya telah menangani sebanyak 23 pasien, semua biaya pengobatan gratis. Tenaga medis sendiri ada sebanyak dua orang.

Apabila ada pasien yang harus mendapat penanganan di Rumah Sakit, Dinkes telah menyiapkan empat RS, yakni RS Fatmawati, RS Marinir Cilandak, RS Pertamina, dan RS Pasar Rebo. (ren)

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024