Banjir DKI Karena Drainase Tertutup Jalan

Banjir rob di Jakarta Utara
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus

VIVAnews - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum DKI masih mengalami kendala untuk mengantisipasi banjir. Salah satunya adalah persoalan drainase.

"Untuk kapasitas drainase banyak tertutup jalan dan upaya-upaya kesiapan dan pemerintah DKI yang tepat berbicara soal drainase," kata Dirjen SDA Kementerian PU, Muhammad Amron, di Kementerian PU, Jakarta, Kamis 17 November 2011.

Amron mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan 51 pompa untuk waduk dan 245 pompa pengendali banjir. "Lalu untuk pengendali banjir terdapat 36 pintu pengendali banjir," kata Amron.

Maka dari itu, lanjut Amron, pihaknya akan meningkatkan kapasitas aliran banjir di berbagai daerah yang berpotensi banjir. "Kota-kota yang sering terkena banjir seperti Semarang, Makassar, Medan, dan Surabaya akan diadakan peningkatan kapasitas aliran banjir sedangkan di Jakarta akan dilakukan peningkatan prasarana di Citarum tengah dan hilir untuk peningkatan kapasitas aliran banjir," ujar Amron.

Mengenai curah hujan yang terus meningkat, Amron menjelaskan, saat ini curah hujan masih normal. "Mengingat kepala BMKG musim hujannya normal dan antisipasi perkiraan itu satu mingguan dan tiga harian," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta bersiap menghadapi banjir siklus lima tahunan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo menyatakan, banjir lima tahunan Jakarta ini sebenarnya ada penyebab alamiahnya.

"Kejadian banjir 1996, 2002, dan 2007 itu dipengaruhi pusat tekanan rendah di Barat Daya Pulau Jawa. Tekanan pusat rendah di sekitar selat Sunda ini menyebabkan awan di perairan ke situ semua," jelas Sutopo dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 17 November 2011.

Imbasnya, sampai ke Jakarta di mana curah hujan sangat tinggi dan cenderung ekstrim. Pada 2007, imbuhnya, hujan terus turun selama tiga hari tanpa henti sejak 30 Desember 2006 sampai 1 Januari 2007. "Sungai di Jakarta tidak mampu menampung air yang begitu banyak. Sementara di laut utara pun pas-pasan. Jadilah banjir besar," kata dia. (umi)

Unggah Foto Tanpa Ruben Onsu, Rumah Tangga Sarwendah Kembali Dipertanyakan Netizen
VIVA Militer: Polisi dan tentara Israel menghancurkan rumah suku Badui

Biadab, Tentara Israel Hancurkan Puluhan Rumah Badui di Gurun Negev

Suleiman Abu Asa menceritakan nasib yang dialaminya.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024