- Antara/Yudhi Mahatma
VIVAnews - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Arie Budhiman, memprediksi ada kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara ke ibu kota sebesar 10% selama November 2011.
Menurutnya, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kunjungan wisman ke Jakarta sepanjang September 2011 mencapai 147.999 orang. Diperkirakan pertambahan jumlah kunjungan wisman selama November 2011 mencapai 162.798. Itu artinya, peningkatan kunjungan wisman mengalami pertambahan sebesar 14.799.
Dia menjelaskan peningkatan itu disumbang oleh kontingen maupun supporter dari masing-masing negara peserta SEA Games ke-26 di Jakarta. "Terjadi peningkatan kunjungan wisman ke tempat-tempat wisata yang ada di ibukota," ujar Arie di Jakarta, Selasa 22 November 2011.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Agus Suherman, mengungkapkan tren kenaikan ini akan terus terjadi hingga akhir 2011, karena adanya berbagai acara yang digelar tempat hiburan, wisata dan hotel dalam merayakan Natal dan malam pergantian tahun baru 2012.
Dia melihat sudah mulai ada peningkatan kunjungan wisata selama September 2011 di tiga pintu masuk utama. Jumlah kunjungan wisman ke Jakarta melalui pintu masuk Soekarno Hatta, Halim Perdanakusumah dan Pelabungan Tanjung Priok selama September 2011 mencapai 147.999 kunjungan.
Angka ini meningkat 18,47% dibandingkan data Agustus 2011. Demikian pula jika dibandingkan dengan kunjungan wisman pada bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjugan wisman September 2010 lebih tinggi 34,31%.
Jumlah kunjungan wisman selama Januari hingga September 2011 saat ini sudah mencapai 1.475.936 kunjungan, yang lebih tinggi dari 2010 yang hanya mencapai 1.433.131 kunjungan.
Mayoritas wisman berasal dari 10. Jepang menempati urutan teratas yang paling banyak mengunjungi, kemudian Malaysia, dan disusul Cina. (ren)
Jaga Nasib Pekerja Kretek Tangan, Pemerintah Didesak Kurangi Beban Cukai 2025
Para pekerja mendesak pemerintah memperhatikan keberlanjutan Industri Hasil Tembakau (IHT), khususnya segmen sigaret kretek tangan (SKT) agar tidak menaikkan tarif cukai.
