Kuasa Hukum Minta Visum Raafi Diumumkan

Raafi Aga Winasya Benjamin
Sumber :

VIVAnews - Tim Advokasi Brawijaya IV meminta Kepolisian segera menjelaskan hasil visum terhadap Raafi Aga Winasya Benjamin (17) yang tewas akibat ditusuk orang yang tidak dikenal di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan.

Dijelaskan Mahendradatta, ketua Tim Advokasi Brawijaya IV, barang bukti utama yang harus diungkap adalah visum, sebab dari hasil visum bisa terlihat apakah penusuk tersebut menggunakan pisau atau benda tajam lainnya.

"Sejauh ini belum ada yang mengetahui Raafi ditusuk menggunakan apa. Probablity pisau. Hal itu Lebih dipercaya dari pada orang yang melihat. Jika ada yang bilang bekas luka dari botol pasti ada penyesatan," jelas Mahendradatta.

Sementara itu, jika dilihat dari luka Raafi, jenis pisau yang digunakan untuk menusuk bersifat senjata, bukan pisau untuk memotong steak yang ada di tempat itu (Shy Rooftop). Karena itu, pihaknya menyesalkan adanya senjata yang bisa masuk dalam tempat hiburan itu.

Security yang menjaga dan memeriksa para pengunjung yang masuk dianggapnya lalai. Tidak hanya senjata tajam, senjata api juga dipastikan dapat dengan mudah dibawa ke tampat itu.

"Harusnya manajemen melakukan ID chek dengan melihat batas umur untuk masuk tempat tersebut. Harusnya, tempat hiburan malam, apalagi yang menjual alkohol ada kriteria tertentu untuk bisa masuk,"  kata dia.

Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Imam Sugianto menjelaskan, pemicu keributan karena salah satu teman Raafi melemparkan puntung rokok ke kelompok Michael yang berada tidak jauh dari meja yang dipesan teman Raafi.

Singkat cerita, sempat terjadi keributan dan penusukan. Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa Raafi tidak dapat tertolong. Polisi sendiri sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus itu. Mereka adalah M, FJ, dan H, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk pengembangan.

Sementara itu, Mahendradatta kembali menjelaskan bahwa sempat terjadi teror yang kerap diterima sejumlah siswa PL yang berada di lokasi kejadian saat penusukan.

Salah satu ancamanan datang dari penumpang mobil Daihatsu Espass hitam yang melintas disamping rombongan siswa PL beberapa waktu lalu.

"Pengendara mobil berteriak "Mati lo.. Mati lo" ke arah siswa. Ada juga pengendara sepeda motor melintas di depan sekolah dan memainkan gas motor," katanya.

Menurut Mahendradatta, secara psikis para korban sangat tertekan dengan dugaan teror. Tapi siapa orang itu, mereka tidak mengetahui karena sejumlah siswa yang merasakan itu tidak bisa mengindentifikasi secara baik.

Ancaman lain melalui situs jejaring sosial dan email juga diterima salah satu saksi korban. Dalam email itu, ada orang yang mengaku salah satu organisasi massa dan melakukan teror.

Tetapi, setelah pihaknya menelusuri ke berabagai ormas, kata Mahendra, email itu bukan kiriman dari ormas yang bersangkutan.

Seperti diketahui, Raafi Aga Winasya Benjamin ditusuk orang tidak dikenal saat berada di Shy Rooftop, Kemang, Jakarta Selatan, 5 November 2011 lalu. Raafi saat itu menghadiri acara ulangtahun salah satu teman sekolahnya.

Saat ini, polisi sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus pengeroyokan itu. Ketiganya yakni, M, FJ dan H. Ketiganya sedang dilakukan pemeriksaan intensif untuk pengembangan selanjutnya. Ketiganya saat ini mendekam di rumah tahanan Polres Jakarta Selatan. (eh)

Ledakan Terjadi di PT San Xiong Steel Lampung, 3 Karyawan Alami Luka Bakar
Miss Universe Indonesia 2023, Fabienne Nicole

Miss Universe Indonesia 2023, Fabienne Nicole Ceritakan Pengalaman Pertama Lewat Cinta yang Salah

Selain memiliki minat dalam olahraga beladiri seperti Boxing dan Muay Thai, kini Fabienne Nicole memilih untuk menjelajahi industri musik sebagai seorang penyanyi.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024