- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Novizal, mengatakan saat ini pembangunan dua Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M dan Kampung Melayu-Tanah Abang baru memasuki penyelesaian pengangkatan balok.
Menurut dia, diperkirakan hingga akhir tahun ini pengerjaan akan mencapai 50 persen dari keseluruhan proyek. Dijadwalkan, pembangunan kedua jalan layang itu rampung pada 2012 mendatang.
"Kami perkirakan hingga akhir 2011, pengerjaannya sudah mencapai 50 persen secara keseluruhan. Karena semuanya sesuai dengan yang direncanakan," kata Novizal, di Jakarta, Senin, 5 Desember 2011.
Novizal menjelaskan setelah pengangkatan balok, akan dilanjutkan dengan pembuatan pagar jalan. "Itu dibuat untuk keamanan para pengendara yang melintas," kata dia.
Pembangunan dua jalan layang itu merupakan salah cara untuk mengurangi kemacetan di ibu kota, khususnya saat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dimulai.
Jalan layang Antasari-Blok M dibangun sepanjang lima kilometer yang membentang dari Pasar Cipete hingga Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo.
Jalan layang yang terdiri dari lima paket tersebut juga dilengkapi dengan underpass sepanjang 600 meter, yang sudah dapat dilintasi pada akhir Desember mendatang.
Sedangkan jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang memiliki panjang 3,44 kilometer dengan tiga paket. Pembangunan berlangsung selama 630 hari atau 1 tahun 7,5 bulan dengan masa perawatan selama 180 hari.
"Kami perkirakan pembangunannya bisa selesai tepat waktu. Sehingga segera dapat digunakan oleh masyarakat," ujar Novizal.
Pembangunan kedua jalan itu membuat arus lalu lintas di lokasi bertambah macet. Seperti di ruas Jalan Casablanca, setiap harinya dari pagi hingga petang, kendaraan tersendat. Kemacetan diperparah oleh kendaraan yang keluar masuk Mal Ambassador. (ren)