- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melihat ada indikasi makin panjangnya jam kemacetan di Jakarta. Jika biasanya kepadatan sudah terurai sekitar pukul 21.00 WIB, kini mundur menjadi pukul 23.00 WIB.
Kepala Sub Direktorat Keamanan dan Keselataman Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Yakub Dedy Karyawan mengatakan indikasi itu bisa dilihat dari beberapa titik yang tiap hari menjadi pusat-pusat kemacetan, seperti di Jalan Raya Buncit, Pancoran, Gatot Subroto dan Sudirman-Thamrin.
"Apabila tidak segera diatasi maka dalam enam bulan ke depan bisa saja kemacetan baru terurai pukul 01.00 WIB," kata Yakub di Jakarta, Rabu 25 Januari 2012.
Menurut dia, salah satu penyebab makin panjangnya jam kemacetan adalah semakin bertambahnya jumlah kendaraan yang melintas. Pertumbuhan kendaraan tidak seimbang dengan kapasitas jalan. "Tidak tertibnya pengendara juga menjadi penyebabnya," ucap dia.
Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah perjalanan harian selalu meningkat setiap tahunnya. Pada 2002 tercatat rata-rata 620.702 perjalanan dan pada tahun 2010 naik menjadi 791.295.
Diperkirakan pada 2020 jumlah ini akan naik menjadi 1.148.528 perjalanan. Jarak tempuh kendaraan di Jakarta rata-rata hanya 40 kilometer per jam. Ini tentunya belum termasuk di kawasan macet yang terkadang hanya 10-20 kilometer per jam.
Jumlah kendaraan bermotor sendiri di Jakarta sampai akhir tahun 2011 mencapai 13.347.802 unit, yang terdiri dari mobil penumpang 2.541.351, mobil beban atau truk 581.290, bus 363.710, dan sepeda motor 9.861.451. Sedangkan prediksi pertumbuhan kendaraan pada 2012 sekitar 10%.
Saat ini, Yakub menerangkan, pihaknya tengah mengkaji ulang kebijakan 3 in 1 dan mendorong terealisasinya sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP).
Pihaknya juga tengah merekomendasikan perluasan pembatasan jam operasional kendaraan berat bila Tol JORR W1 dan W2 rampung. "Pembatasan usia angkutan umum juga perlu diberlakukan," katanya.