Tanah Pengerukan Kali untuk Reklamasi Ancol

Pantai Ancol Sepi Pengunjung
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Sebanyak 11 sungai di Jakarta mengalami pendangkalan akibat tak pernah dikeruk selama hampir 40 tahun. Hal ini yang kemudian mengakibatkan ibukota kerap dilanda bencana banjir.

Proyek Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) yang dulu bernama Jakarta Emergency Dradging Initiative (JEDI), ini rencananya dimulai pada September 2012 dan selesai pada 2016.

Pengerjaan pengerukan kali dari hulu ke hilir ini tentu akan menyisakan berton-ton lumpur. Lalu kemana lumpur ini dibuang?

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, mengatakan lumpur ini rencananya akan diletakkan di Ancol, Jakarta Utara, sebagai bagian dari proyek reklamasi.

"Hasil kerukan ini perlu diletakkan di tempat aman, kami sudah buat kajian, lumpur ini ditempatkan di bagian depan laut Ancol yang sudah ditanggul. Ini bagian dari reklamasi PT Pembangunan Jaya Ancol bersama mitranya," kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 30 Januari 2012.

Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, mengatakan kajian ini sudah memiliki analisis dampak lingkungan (amdal) sehingga aman apabila dilakukan. "Karena sudah dikaji oleh orang yang expert (ahli) di bidangnya," ujar dia.

Proyek JUFMP ini akan merehabilitasi beberapa bagian dari sejumlah jalan air utama di Jakarta. Sekitar 67,5 kilometer dari 11 bagian kanal utama dan 65 hektar dari empat waduk akan dikeruk untuk mengembalikan kapasitas operasinya.

Kata Pep Guardiola Usai Erling Haaland Cetak 4 Gol Lawan Wolves

Sebelum pengerukan dilakukan, tanggul sepanjang 42 kilometer akan diperbaiki lebih dulu beserta peralatan mekanis seperti pompa dan pintu air. Kemudian, sekitar 3,4 juta ton kubik meter sedimen dan 95.000 kubik meter limbah padat akan dikeruk dari jalan air dan waduk.

Pendanaan proyek ini telah disetujui Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia pada 17 Januari 2012 lalu, dan akan menjadi tanggung jawab pihak pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Baik terkait masalah peminjaman maupun penggantian pinjaman.

Proyek ini bernilai sekitar US$190 juta. Pinjaman dana dari Bank Dunia sebesar US$139,64 juta, kemudian pemerintah pusat dan Pemda DKI berkontribusi sebesar US$49,71 juta. (hp).

Suzuki Swift 2024

Mobil Baru Rp105 Jutaan Ini Sudah Bisa Dipesan, Bensinnya 25 Km per Liter

Menjelang peluncurannya yang akan dilakukan beberapa hari lagi, perusahaan otomotif itu telah resmi membuka pemesanan untuk mobil hatchback terbarunya ini untuk konsumen.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024