VIVAnews - Dorkas Hotmian Simanjuntak (32) warga pancoranmas, Depok, Jawa Barat. Mengalami koma sejak tiga bulan lalu akibat lambatnya penanganan medis Setelah melahirkan secara caesar, di Rumah Sakit Bhakti Yuda, Jalan Raya Sawangan.
Dorkas masuk RS Bhakti Yuda, pada 9 November 2008 dan melahirkan bayi perempuan dengan berat 3 kg. Esok harinya, sekitar jam 08.30 WIB, Dorkas mengalami sesak nafas dan kejang-kejang dan tekanan darahnya naik hingga 160.
Menurut pengakuan kakak ipar Aida, Ratna Simanjuntak, pertolongan medis berupa bantuan tabung oksigen baru tiba satu jam kemudian.
Akhirnya RS Bhakti Yuda angkat tangan karena peralatan di ICU tak memadai. Dorkas dirujuk ke RS Mitra Keluarga Depok, Jalan Margonda.
Sri Mulyani juru bicara direksi RS Bhakti Yuda mengakui Dorkas pernah jadi pasien RS tersebut. "Saya tidak bisa menerangkan secara medis, karana dokter dan paramedis yang menangani tak ada di tempat,". ujar Sri, Senin 16 Februari 2009.
Di RS Mitra Keluarga Depok (RSMKD), tim dokter yang terdiri dari lima orang menyatakan, kondisi Aida kritis. Pemberian oksigen yang seharusnya dilakukan dalam waktu tiga menit tidak diberikan. Pasien mengalami pembengkakan di bagian otak yang mengakibatkan kerusakan beberapa saraf tubuh.
Akibatnya, organ gerak mantan guru honorer di SMU 127 Jakarta ini tak berfungsi. Ia tak bisa berbicara dan bergerak. Kedua telapak tangannnya mengepal kaku.
Saat ini, ia hanya bisa mengkonsumsi makanan dalam bentuk cair yang disalurkan menggunakan selang.
Operasi pembuatan saluran pernafasan buatan (trachestomi) di lehernya dilakukan setelah seminggu dirawat. Dua minggu kemudian, keluarga mulai resah karena kondisi Aida tak kunjung membaik. Jumlah tagihan pun membengkak.
Pihak RS tak memperbolehkan membeli obat di luar apotek RS yang harganya dua kali lipat lebih mahal serta tak memperbolehkan pasien pulang lebih cepat.
Bahkan RSMKD menolak surat keterangan tidak mampu (SKTM) dan kartu Jamkesmas yang diajukan keluarga karena RSMKD bukan RS mitra Jamkesmas.
Setelah satu bulan 10 hari, biaya membengkak hingga Rp 163 juta. Tak sanggup membiayayai, keluarga pun memutuskan merawat Aida di Jalan Cagar Alam, Gang Kavling RT 02 RW 17, Pancoran Mas, Depok, sejak tanggal 17 Desember lalu.
Perawatan Aida di RS MKD menghabiskan sekitar Rp 200 juta dan masih berhutang Rp 13 juta.
"Saya menandatangani surat perjanjian dengan RS Mitra dan harus melunasinya dalam jangka waktu dua bulan,” ujar Ratna Simanjuntak, keluarga korban.
Sedangkan di RS Bhakti Yuda, perawatan Aida menghabiskan biaya sekitar Rp 10 juta.
Pihak keluarga menilai ada kelalaian dari petugas RS Bhakti Yuda dan prosedur dan etika sosial penanganan pasien dari RS Mitra Keluarga (RSMKD).
Salah satu staf RSMKD, Neni Muliasari mengatakan, pihaknya akan memberikan keterangan pada media tentang kasus ini pada Rabu 18 Februari 2009 mendatang .
Menindaklanjuti hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono akan melayangkan surat panggilan klarifikasi pada kedua pihak RS tersebut.
Pemanggilan terkait penanganan pasien dan adanya indikasi tekanan pihak RSMKD pada keluarga pasien.
Laporan : Ramuna/ Depok
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
SYL Juga Bayar Biduan Pakai Hasil Uang Korupsi Kementan, Saksi: Rp100 Juta Sekali Transfer
Nasional
30 Apr 2024
Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga turut memberikan uang untuk biaya entertain atau biaya hiburan Kementerian Pertanian (kementan) RI.
Kasus Mayat Bayi Dibuang Sang Ayah di Tanah Abang, Polisi: Hasil Aborsi Digugurkan di Hotel
Metro
30 Apr 2024
Polsek Metro Tanah Abang Jakarta Pusat mengungkap fakta atas kasus penemuan mayat bayi di Kali Banjir Kanal Barat, Tanah Abang.
Sang Istri Diduga Selingkuh dengan Pastor, Suami: Dia dan Romo Tidur dalam Satu Selimut
Nasional
30 Apr 2024
Heboh dugaan pastor di Manggarai Timur, NTT yang meniduri istri orang. Sang suami memergoki istrinya dan pastor tidur dalam satu ranjang di rumahnya.
Proposal baru soal gencatan senjata di Gaza itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi.
Ada dua anggota Polri aktif dalam skuad Timnas Indonesia U-23 yang saat ini melaju hingga semifinal Piala Asia U-23.
Selengkapnya
Partner
8 Shinobi Kuat yang Bukan dari Desa Besar di Naruto, Ada Juga Seorang Jinchuriki
Gadget
14 menit lalu
Ninja-ninja kuat dari desa kecil dalam Naruto termasuk Hanzo, Nagato, Kakuzu, Hidan, Fu, Kimimaro, Konan, dan Jugo, masing-masing dengan keahlian unik mereka.
Kabuto tidak membangkitkan klan Uchiha dengan Edo Tensei. Teori meliputi kemungkinan tubuh di bawah kendali Danzo dan seleksi Kabuto berdasarkan kualitas dan dampak emosi
Warga Bandar Lampung tumpah ruah menyaksikan pertandingan laga semifinal Piala Asia U23 2024 antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Uzbekistan, Senin (29/4/2024)
Animo dukungan warga Kota Batu, Jawa Timur mengalir deras terhadap Timnas Indonesia U-23 yang berlaga melawan Uzbekistan di semi final AFC Cup, Senin 29 April 2024.
Selengkapnya
Isu Terkini