Kerusuhan Lampung dan Poso Bukti Terkikisnya Kebhinekaan

bentrokan lampung selatan
Sumber :
  • ANTARA/Kristian Ali

VIVAnews - Beragam kerusuhan serta konflik horizontal yang belakangan marak terjadi seakan menyentak bangunan kebersamaan dan Kebhinekaan yang selama ini diagung-agungkan.

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar, mengatakan kohesifitas sosial yang selama ini terjahit telah terkoyak. Masyarakat, kata Marwan, menjadi begitu mudah tersulut emosinya sehingga berujung konflik berdarah. Padahal yang mereka perjuangkan hanya hal yang awalnya sepele.

"Kerusuhan di Poso dan Lampung yang baru saja terjadi menjadi bukti yang amat telanjang akan rapuhnya rajutan kebersamaan dalam masyarakat. Tradisi gotong royong perlahan namun pasti mulai pudar dan digantikan dengan sifat individualistis," kata Marwan dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu 3 November 2012.

Menurutnya, negara terkadang lalai menumbuhkan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan, dan menggantikannya dengan sesuatu yang bersifat material.

"Akibatnya, rasa kebersamaan antar masyarakat semakin pudar. Nilai gotong royong, empati, toleransi, dan serta kebersamaan sesama anak bangsa menjadi semakin terkikis," katanya.

Dijelaskan Marwan, konflik yang begitu mudah tersulut di masyarakat, bahkan melanda para pelajar dan mahasiswa disebabkan beberapa faktor. Karena itu, negara harus mampu melihat ke akar masalah sehingga penyelesaiannya pun tidak hanya pada permukaan dan parsial.

"Sistem deteksi dini tampaknya harus benar-benar diterapkan negara untuk daerah-daerah yang rawan konflik dan punya sejarah konflik," kata Ketua DPP PKB itu.

Tak hanya konflik antar warga, maraknya tawuran pelajar dan mahasiswa juga menunjukan bahwa banyak institusi pendidikan yang lupa mengajarkan akan visi dasar pendidikan. Dan hanya menjadikan siswa menjadi obyek pengetahuan.

"Padahal visi utama sebuah pendidikan adalah menjadikan peserta didik menjadi humanis dan sadar akan lingkungan sosial sekitarnya. Pendidikan yang hanya mengajarkan pengetahuan semata hanya akan menciptakan manusia yang tercerabut dari lingkungan sosialnya dan melupakan nilai-nilai kemanusiaan," ucap Marwan. (adi)

5 Kali Narkoba! Polisi Pastikan Rio Reifan Tak Direhab, Terancam 12 Tahun Penjara
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan

KPK Buka-bukaan Nilai Fantastis Proyek Fiktif Korupsi PT Taspen

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini masih berupaya mengusut soal dugaan korupsi berupa investasi fiktif di PT Taspen.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024