- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Program Jakarta Sehat yang menjadi andalan Pemerintah DKI Jakarta untuk memberikan jaminan kesehatan bagi warga Ibukota mulai berdampak. Ruang perawatan perawatan intensif (ICU) di berbagai rumah sakit di Jakarta penuh.
Seperti diketahui Program Jakarta Sehat memberikan kesempatan bagi warga miskin maupun yang kaya untuk berobat secara gratis. Akibatnya, pasien di berbagai rumah sakit di Jakarta membludak.
Belum terintegrasinya sistem manajemen antar rumah sakit ikut menambah persoalan. Kisah tragis bayi Dera Nur Anggraini, yang meninggal akibat tidak tertampung di rumah sakit karena ruang intensif khusus bayi atau Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di rumah sakit-rumah sakit DKI Jakarta penuh. Tidak hanya ruang NICU yang penuh, ruang perawatan Intensive Care Unit (ICU) juga ikut penuh.
Penuhnya kamar perawatan ICU mengakibatkan pasien-pasien yang sudah menjalani rawat inap juga kesulitan mendapatkan kamar perawatan ICU ketika dibutuhkan. "Saya sudah mencari kamar perawatan ICU tapi hampir semua RS di Jakarta yang dihubungi menyatakan penuh. Padahal kerabat kami harus segera masuk ICU."
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, banyak kamar di RS penuh karena dampak dari Kartu Jakarta Sehat. “Pasien di RS membludak karena masyarakat kini sedikit sakit langsung datang ke RS dan puskesmas,” kata dia.
Ia mengakui, .
“Kami harus bicara apa adanya. Kalau memang kurang ya kurang, tidak usah ditutup-tutupi,” ujar Jokowi.
Saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jokowi mengatakan, telah meminta Dinas Kesehatan menambah fasilitas rumah sakit untuk mengantisipasi membludaknya pasien. "Ruangan kamar harus diperbanyak, ruang ICU dan NICU harus lebih diperbanyak," kata Jokowi.
Kunjungan Jokowi ke Rumah Sakit Tarakan untuk melihat kondisi bayi Dara Nur Anggraini. Menurut Jokowi, kunjungan ini sebagai rasa belasungkawa terhadap meninggalnya bayi Dera Nur Anggraini pada tangga 16 Februari lalu.
"Saya menengok Dara, sehat dan ibunya tadi pagi juga di bawa ke sini untuk menyusui bayinya. Saya prihatin makanya saya tengok, tadi bertemu orang tuanya. Nanti kalau berat badannya udah normal sudah bisa pulang," jelasnya.