Sutarman: Teroris Kini Pakai Komunikasi Tradisional

Lokasi penangkapan teroris perampok emas di Bekasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Erik Hamzah
VIVAnews -
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Sutarman mengakui ada perubahan dalam komunikasi kelompok-kelompok teroris di Indonesia. Para terduga teroris itu kini tidak lagi menggunakan alat komunikasi modern.


"Kalau ada apa-apa, mereka kirim kurir. Berkoordinasi dilakukan dengan bertemu di satu tempat," kata Sutarman di lokasi penggerebakan terduga teroris di Bekasi, Jumat 15 Maret 2013. "Tidak lagi lewat internet."


Selain itu, imbuhnya, kelompok teroris juga kini tidak hanya bergerak dengan menyerang personel keamanan dan tempat-tempat umum. "Mereka juga melakukan langkah sosial politik," tegasnya.
Chico Aura Lengkapi Kemenangan Indonesia Atas India di Thomas Cup 2024


Soal Isu Prabowo Tinggalkan Jokowi usai Dilantik Jadi Presiden, Pengamat: Adu Domba
Meski tak menjelaskan apa yang dimaksud dengan langkah sosial politik itu, Sutarman lalu mengungkit wacana pembubaran Datasemen Khusus 88. Isu pembubaran ini muncul setelah beberapa organisasi Islam memunculkan video yang disebut berisi penyiksaan terhadap terduga teroris. "Pembubaran Densus 88 itu keliru. Kami sudah coba jelaskan," kata dia.

Motor Listrik Honda EM1 e: Dijual Lebih Murah di PEVS 2024

Menurutnya, jaringan terorisme telah menyalahgunakan agama untuk kepentingan mereka sendiri. "Jangan kita lihat agamanya, tapi perbuatannya. Mereka justru menyalahgunakan agama supaya diterima di masyarakat," tegasnya.  (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya