Sumber :
- pomponk.multiply.com
VIVAnews
- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 25 Juni 2013 memastikan penyidik telah mengantongi pelaku penyerangan tiga posko milik ormas Forum Betawi Rempug di kawasan Jakarta Selatan. Tiga pos FBR Minggu malam 23 Juni 2013 lalu diserang kelompok tidak dikenal. Dalam penyerangan itu, dua warga menjadi korban.
"Penyidikan masih berlangsung, anggota sudah mendapatkan ciri-ciri pelaku. Sekitar 15-30 orang dan menggunakan sepeda motor," kata Rikwanto di kantornya.
Rikwanto menambahkan, dua korban dalam kejadian itu bukan dari kelompok ormas FBR, melainkan warga sekitar yang melihat adanya penyerangan. Saat kejadian, kedua warga itu teriak untuk minta bantuan.
"Jadi disangka pelaku. Warga mengira dua korban ini bagian dari ormas tersebut, ternyata bukan. Akhirnya mereka kena bacok dan masih dirawat di rumah sakit," jelas Rikwanto.
Dalam peristiwa ini, polisi sudah memeriksa enam orang saksi dari tiga tempat. Selama ini pihak kepolisian telah memproses anggota ormas yang melawan hukum.
Para elit ormas sudah dikumpulkan untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Tetapi, massa dari kelompok bawah justru membangun pos, umbul-umbul dan bendara yang menandakan wilayah.
"Itu yang terjadi di lapangan. Kami sangat sulit membina mereka. Sulitnya karena ada yang anggota dan simpatisan. Kalau anggota kan punya kartu anggota tetapi kalau simpatisan hanya mengaku pro," kata dia. (umi)
![Anggota DPR RI, Guspardi Gaus]()
![img_title]()
Baca Juga :
Ribuan Delegasi World Water Forum Tiba di Bali, Pemerintah Siapkan Jalur Imigrasi Khusus
"Jadi disangka pelaku. Warga mengira dua korban ini bagian dari ormas tersebut, ternyata bukan. Akhirnya mereka kena bacok dan masih dirawat di rumah sakit," jelas Rikwanto.
Dalam peristiwa ini, polisi sudah memeriksa enam orang saksi dari tiga tempat. Selama ini pihak kepolisian telah memproses anggota ormas yang melawan hukum.
Para elit ormas sudah dikumpulkan untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Tetapi, massa dari kelompok bawah justru membangun pos, umbul-umbul dan bendara yang menandakan wilayah.
"Itu yang terjadi di lapangan. Kami sangat sulit membina mereka. Sulitnya karena ada yang anggota dan simpatisan. Kalau anggota kan punya kartu anggota tetapi kalau simpatisan hanya mengaku pro," kata dia. (umi)
DPR: Revisi UU Polri Terkait Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) rencana akan membahas Revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Adapun, sa
VIVA.co.id
18 Mei 2024
Baca Juga :
