Korban Tewas Bus Maut Cisarua Bertambah Jadi 20 Orang

kecelakaan bus bogor
Sumber :
  • tvOne
VIVAnews - Herman, kernet mobil Suzuki Pick Up  bernomor polisi F 8237 FK pengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram yang mengalami luka parah akibat dihantam bus Giri Indah B 7297 BI di KM 90 Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, akhirnya meninggal di ruang ICU Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis dini hari, 22 Agustus 2013.
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Dengan meninggalnya kernet tersebut, jumlah korban tewas akibat kecelakaan bus maut itu menjadi 20 orang. Dua diantaranya Ajid Samsudin, 54, dan Herman, 25, warga Cisarua. Sedangkan 18 orang lainnya adalah penumpang bus Giri Indah yang merupakan rombongan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (REM).
MUI Ajak Masyarakat Doakan Timnas Indonesia: Juara Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade

Dayat, 56, kakak kandung Herman menuturkan, adiknya menghembuskan nafas terakhir setelah melewati masa kritis akibat luka yang dideritanya. 
Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang

"Adik saya meninggal pukul 02.30 WIB tadi di Ruang ICU Sentra Medika, Cibinong. Karena kepalanya mengalami pendarahan akibat bocor, kaki kiri dan tangan kanan patah, terus perutnya sobek," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.

Lebih lanjut ia menuturkan, Herman akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gedong Injuk, Kampung Lemah Duhur, Desa Cibereum, Cisarua, Kabupaten Bogor, tak jauh dari kediamannya. "Kasihan, mana anaknya masih kecil, dan sekarang istrinya sedang hamil muda," tuturnya.

Menurut Dayat, istri Herman sempat mendapat firasat sebelum kejadian nahas menimpa suaminya di Cisarua, Rabu pagi kemarin. Sebelum berangkat mengantar tabung gas ke toko-toko dan warung, ia tampak terus memanjakan istrinya yang sedang hamil.

"Katanya, suaminya tidak seperti biasanya, kayak pengantin baru," ucapnya.

Peristiwa kecelakaan bus pariwisata Giri Indah terjadi sekitar pukul 08.45 WIB, Rabu 22 Agustus 2013. Bus maut itu meluncur tak terkendali di kawasan Tugu Utara, dan terjun ke anak sungai Ciliwung setinggi kurang lebih sembilan meter. Sebelum terjun, bus sempat menabrak warung dan mobil pengangkut tabung gas tiga kilogram. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya