Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan kebijakan anti macet genap-ganjil dan jalan berbayar atau
electronic road pricing
(ERP) belum bisa diterapkan dalam waktu dekat ini. Menurutnya kebijakan itu bisa diaplikasikan setelah 1.000 bus baru datang ke Jakarta. Kebijakan ganjil genap dan ERP hanya bisa diterapkan jika kendaraan umum memadai.
Ribuan bus itu ditargetkan tiba pada November atau Desember 2013 mendatang. Kata dia, bus akan datang bertahap. Pada tahap pertama, tiba 360 bus untuk TransJakarta. Kemudian disusul sekitar 400 bus sedang. "Sekarang dalam persiapan bus sedang dan TransJakarta," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu 11 September 2013.
Datangnya 1.000 bus itu merupakan salah satu cara untuk menekan banyaknya mobil murah yang diluncurkan tahun ini. Seperti diketahui, baru-baru ini pabrikan Toyota dan Daihatsu mengeluarkan mobil murah dengan harga di bawah seratus juta rupiah.
"Ada mobil murah kemacetan ya terpengaruh. Tapi apapun itu ya kebijakan seperti itu. Kami bisa apa. Ya nanti dengan genap-ganjil, bus datang November-Desember baru diterapkan," tutur Jokowi.
Jokowi menambahkan, ada dua kemungkinan pengelolaan bus tersebut. Rencana pertama nantinya digabung dengan Perusahaan Pengangkut Djakarta (PPD). Sedangkan kemungkinan kedua digabung dengan Unit Pelaksana TransJakarta. "Nanti ditempelkan manajemennya. Kalau jadi, tapi sekarang kan belum," ujarnya.
Baca Juga :
Astra Gelar Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards 2024 di Bengkulu, Ratusan Anak Muda Ikut Serta
Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III
Kondisi kesehatan Raja Charles III kini semakin memburuk. Sehingga, para pejabat di Istana Buckingham terus memperbarui rencana pemakamannya. Hal ini sudah dipersiapkan.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :