Sumber :
- VIVAnews/Stella Maris
VIVAnews
- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan, Suherman tega menghabisi nyawa Heny Dewi Manohode atau Tante Heny lantaran korban kesal karena pelaku alias Tomy tak bisa menemani korban selama satu hari di indekosnya di Jalan MPR, Cilandak, Jakarta Selatan.
Usai membunuh Heny dengan 20 tusukan di bagian leher, perut, dada, dan lengan, mayat korban lalu dibuang di Kali Cinyurup, Desa Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Usai membunuh Heny dengan 20 tusukan di bagian leher, perut, dada, dan lengan, mayat korban lalu dibuang di Kali Cinyurup, Desa Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
"Alasannya membuang mayat korban di Bogor, karena menurut dia di Jakarta tak ada tempat aman untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu," kata Heru di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 6 Desember 2013.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto juga menambahkan, usai membunuh korban, pelaku sempat kalut dan kebingungan. Lalu pelaku langsung menghubungi temannya, Suwanda, untuk membantu Tomy mengangkat dan membuang mayat tante Heny.
"Dia yang berada dalam kondisi demikian (kalut dan bingung) langsung mengambil koper, memasukan korban, dan membuangnya," kata Rikwanto.
Untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu, Suherman dibantu oleh Suwanda membersihkan lokasi kejadian. Mereka menghilangkan bekas darah di lantai dengan menggunakan kain pel, lalu mencuci kain itu kembali.
Mayat tante Heny kemudian diangkut menggunakan mobil Avanza berwarna silver yang telah disewa Tomy. Kemudian, mayat tersebut dibuang di sebuah sungai di Bogor.
Diketahui, pria berusia 31 tahun yang juga terapis di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan itu membunuh tante Heny pada tanggal 30 Oktober 2013 dan malam harinya langsung membuang mayat tersebut. Pada tangga 2 November 2013, mayat tante Heny dalam koper pun ditemukan warga sekitar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Alasannya membuang mayat korban di Bogor, karena menurut dia di Jakarta tak ada tempat aman untuk menghilangkan jejak pembunuhan itu," kata Heru di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 6 Desember 2013.