KM Sahabat Karam Bersama 41 Mobil

SAR mencari korban kapal tenggelam Bahuga Jaya
Sumber :
  • ANTARA/KRISTIAN ALI
VIVAnews
Sisi Lain Rio Adiwardhana, Memperkenalkan Mini Album dengan Nuansa Baru
- Kepolisian Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menyelidiki penyebab tenggelamnya Kapal Motor Sahabat di perairan Kepulauan Seribu. Sebanyak 132 penumpang dan anak buah kapal berhasil diselamatkan, sementara tujuh penumpang masih hilang.

Ketua KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik 2023 di Angka 75,40, yang Baik 80-90

Kapal jenis roro ini karam di perairan Kepulauan Seribu sekitar 22 mil dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal akan berlayar menuju Pelabuhan Pangkal Balam, Tanjung Pinang.
Dukung Petani Bawang Merah, Indonesia Luncurkan Solusi untuk Kendalikan Ulat Grayak


Menurut Capt Arifin Soenardjo, Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok, seluruh penumpang selamat, tapi kapal yang mengangkut 41 mobil dan muatan lain itu tidak bisa diselamatkan.


"Kami utamakan keselamatan kepada penumpang dulu. Kejadian ini tidak mengganggu alur karena berada di laut lepas," katanya.


Selain tim SAR, penumpang kapal yang sempat terhempas gelombang luat itu juga dievakuasi menggunakan Kapal Gagak dan Santosa milik Pertamina. Kedua kapal yang mengakut para korban tiba di Pelabuhan Marunda pada pukul 02.00 WIB. Penumpang kapal yang merupakan wanita dan anak-anak, langsung diberikan penangan medis lebih awal.


"Saya lagi tidur dan tidak terasa, tahu-tahu posisi kapal udah hampir tenggelam," kata penumpang bernama Wawan.


Dari keseluruhan korban yang dievakuasi, empat korban mengalami patah tulang dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Pelabuhan Tanjung Priok. Sementara ratusan penumpang lain yang tidak mengalami luka-luka dipindahkan ke hotel di kawasan Pencenongan untuk beristirahat.


Hingga saat ini, Kepolisian Resor Tanjung Priok belum bisa memberikan penjelasan mengenai penyebab karamnya KM Sahabat itu. Hingga kini polisi masih melakukan investigas dan belum bisa menentukan apakah musibah ini murni karena faktor alam atau ada kesalahan manusia.


"Kita utamakan pemulihan penumpang karena perlunya ada pemulihan psikologi. Bagaimana mengembalikan kondisi penumpang dan ABK agar tetap baik," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adi Saputra.


Terkait penetapan tersangka, Asep menambahkan bahwa hal itu masih dalam penyelidikan petugas. Sayangnya, nakhoda kapal bernama Kapten Yoseph, belum bisa diminta keterangan seputar kejadian ini. Dia juga berada di Rumah Sakit Pelabuhan Tanjung Priok untuk menjalani perawatan.


Laporan: Fahmi Dwi Sutrisno dan Novi Jakaria/ tvOne Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya