VIVAnews - Peresmian pembangunan saranan transportasi massal monorel sudah dilakukan sejak 16 Oktober 2013 lalu, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Tapi, sampai saat ini, belum ada kelanjutan pembangunan di sana. Tidak seperti kereta bawah tanah MRT yang saat ini sudah melakukan pengeboran tanah di sekitar kawasan Sudirman-Thamrin.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selamat Nurdin, mengatakan, sebenarnya, dewan sudah dua kali memanggil PT Jakarta Monorail. Menurut Selamat, komisi yang membidangi transportasi itu akan menanyakan kesungguhan mereka dalam menggarap proyek tersebut.
"Dewan sudah panggil dua kali manajemennya, tapi tidak pernah hadir. Kami hanya ingin minta supaya dijelaskan secara gamblang, karena aspek ekonomi juga belum dibuka," kata Selamat, Sabtu, 8 Februari 2014.
Masalah lainnya adalah soal tarif. Kata dia, secara ekonomi itu harus dipikirkan matang-matang sejak dini. Sebab, jika terlalu mahal juga bisa memberatkan warga DKI.
"Sejauh mana itu bisa mengkover investasinya, cukup atau kurang," ujar dia.
Meski sudah berbicara dengan Pemprov DKI, tapi kata Selamat, sebaiknya PT Jakarta Monorail juga memberikan keterangan tentang perkembangan pembangunan kepada dewan.
"Karena mereka swasta murni jadi mungkn mereka menilai tidak berhubungan langsung sama DPRD, hubungannya langsung dengan gubernur," ujarnya. (eh)
Riset: Produk Tembakau Alternatif Kurangi Risiko Kebiasaan Merokok
Praktisi Kesehatan, dr. Arifandi Sanjaya, menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif, secara kajian ilmiah, memiliki risiko lebih rendah daripada rokok.
