VIVAnews - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi, mengatakan pihaknya tengah mencari keberadaan Iis, ibu kandung IQ, bocah berusia 3,5 tahun yang lidahnya digunting oleh Dadang Saputra (29).
Pencarian ibu kandung IQ untuk mengetahui apakah dia mengetahui aksi tersebut atau tidak. Sejauh ini, petugas telah mencari Iis ke beberapa lokasi. "Kami mendapat info terakhir kali dia berada di Tambun, Bekasi. Namun ketika kami ke lokasi, dia tidak ada," ujar Daddy, Selasa 18 Maret 2014.
Daddy menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus berusha mencari keberadaan Iis dengan mencari informasi dari sanak saudaranya. Ketika ditanyakan apakah Iis ikut menganiaya IQ, Daddy belum dapat memastikannya.
"Sampai sekarang belum ada tersangka baru dan kami masih mendalaminya. Fokus kami saat ini mencari keberadaan Iis dahulu," kata Daddy.
Seperti diketahui, IQ diculik Dadang sejak tahun 2013 (sebelumnya 2012-red) di depan Plasa Atrium, kawasan Senen, Jakarta Pusat. Kepada penyidik, Dadang mengaku sakit hati lantaran Iis telah memiliki pria idaman lain.
Ketika berada dalam genggaman Dadang, IQ kerap dieksploitasi. Bocah cilik ini dipaksa untuk ngamen, mencari duit di jalanan. Jika IQ menangis, Dadang menganiaya anak mantan kekasihnya itu dengan dmenyundut tubuh IQ dengan rokok, menendangnya, bahkan, yang paling mengenaskan, menggunting lidah IQ.
Atas tindakannya, Dadang ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan. Dia dijerat pasal berlapis, yakni pasal 330 KUHP tentang penculikan, Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berencana dan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 Tahun 2002 tentang Kekerasan Terhadap Anak. (uzl)
Baca juga:
6 Kebiasaan Masyarakat Indonesia yang Tidak Boleh Dilakukan di Tanah Suci
Di tanah suci terdapat larangan yang tidak boleh dilakukan jemaah. Larangan di tanah suci cerminkan nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi perdamaian, dan kasih sayang.
