Ketua DPRD Depok Ditodong Senjata oleh Polisi

Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/ Depok
VIVAnews
- Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo mengaku ditodong senjata api oleh seorang polisi di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis, 2 Oktober 2014. Aksi ini terjadi saat politisi PDP Perjuangan itu melakukan inspeksi mendadak pembangunan proyek Apartemen Terreace Suite Cinere.


Hendrik mengaku ditodong polisi saat akan menemui pengembang atau manajemen Apartemen Terreace Suite Cinere terkait laporan warga bahwa proyek apartemen itu bermasalah karena berdiri di atas lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum.

      

Lippo Cikarang Bukukan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar di Q1-2024, 23 Persen dari Target
"Tiba-tiba ada tiga mobil datang. Ternyata yang keluar polisi semua. Mereka pakai pakaian dinas. Saya diam saja, saya tanya ada apa, Pak? Tiba-tiba sudah
enggak
Ada Kesempatan! Teuku Ryan Masih Bisa Ajukan Banding Jika Tak Setuju dengan Putusan Cerai
enak aja omongannya. Pak saya ini sidak resmi. Eh tahu-tahu salah satu dari mereka yang membawa laras panjang langsung mengokang senjata," kata Hendrik kepada
VIVAnews
Momen Hakim Konstitusi Saldi Isra Tegur Peserta Sidang yang Telat: Disetrap Pakai Push Up
.
       

Kesal karena sikap arogan salah satu oknum tersebut, emosi Hendrik pun sempat terpancing.


"Dia emosi padahal sudah ditenangi teman-temannya. Saya tanya eh itu kenapa? Dia makin emosi terus menodongkan senjata itu ke arah saya. Padahal ada wakapolseknya. Saya bilang ini gimana komandan. Komandannya minta maaf. Tapi anggota itu masih emosi. Saya sudah teriak, saya ini ketua DPRD," katanya lagi.

      

Terkait hal ini, Hendrik mengaku sangat syok. Ia belum tahu apakah nantinya akan memproses perlakuan kurang menyenangkan tersebut atau tidak.

       

"Saya menenangkan diri dulu. Belum tahu nanti seperti apa. Saya juga heran, mungkin dipikirnya saya ini mau demo kali," ujar Hendrik.


Sementara itu, Kapolsek Limo Ajun Komisari (Pol) Hendrik Situmorang membantah ada kejadian penodongan senjata yang dilakukan anak buahnya di proyek pembangunan apartemen. Kata Hendrik, anak buahnya yang berasal dari satuan Sabhara tidak akan mungkin berani melakukan itu. Terlebih kepada ketua DPRD.


"Tidak benar ada penodongan. Senjata hanya tersenggol dan bukan dikokang. Ini hanya salah paham saja, semua orang tahu dia itu ketua DPRD," katanya. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya