- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, melakukan aksi blusukan, Minggu 21 Desember 2014. Dia menaiki perahu, untuk pertama kalinya menyusuri Sungai ciliwung dari Kelurahan Bidara Cina menuju Kampung Pulo.
Namun demikian, aksi blusukan itu rupanya mendapatkan respons tak menggembirakan dari para warga yang melihatnya.
"Enggak tahu saya maksudnya apa, banjir tetap saja ada. Kecuali dia ke sini, dia cuma lewat doang kok. Saya juga dari BSD kemarin, dikabari katanya Wagub mau ke sini. Kita disuruh bersih-bersih wilayah," ujar Asep, Ketua RT 011/RW 02 Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kec. Jatinegara, Jakarta Timur.
Menurut Asep, salah satu penyebab banjir yang kerap menyambangi wilayahnya adalah polah buruk warganya yang kerap membuang sampah sembarangan ke sungai. Terlebih, sampah-sampah itu sulit untuk diurai.
"Banjir ini penyebabnya ya itu, plastik, styrofoam, kan hancurnya bisa sampai 100 tahun dan warga sini juga mungkin sudah terlalu ramai. Dulu zaman (tahun) 1980-an, mana ada banjir di sini," tambah Asep.
Terkait aksi blusukan yang kerap dilakukan sejumlah pejabat, ia pun menanggapinya dengan sebelah mata. "Enggak ngaruh, mendingan golput, banjir sampai dua meter. Apa-apa mahal, listrik naik, beras naik. Harusnya perhatiannya (pemerintah) ke warga sini harus lebih," tutur Asep.
Senada dengan Asep, salah seorang warga lainnya yang bermukim di Kampung Pulo juga menyuarakan hal yang sama.
"Ya kita sih harapannya bisa diperhatikan lebih oleh pemerintah. Soalnya, di sini banjir dua meter itu hal biasa. Saya juga berharap (tarif) listrik jangan naik lah, beras juga sudah naik," ungkap ibu yang tidak mau disebut namanya.
Fikri Halim/VIVAnews
BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
BPBD DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.
