Masuk Daftar Kota Tak Aman di Dunia, Warga Jakarta Resah

Ilustrasi penangkapan pembunuh balita
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kasus kriminalitas yang terjadi di Jakarta bukan hanya menjadi sorotan warga Indonesia, namun juga warga mancanegara. Dalam sebuah survei yang dilakukan  Economist Intelligence Unit (EIU), Jakarta masuk dalam jajaran 50 kota tak aman di dunia.

Meski dalam urutan paling bawah, namun pada kenyataanya, kondisi Jakarta memang sudah terbilang berbahaya. Banyak pelaku tindak kejahatan yang bahkan nekat membunuh korbannya jika melawan.

Rafkha Raditya Alhamid, salah satu warga yang tinggal di kawasan Cipayung, Jakarta Timur mengatakan, survei tersebut sesuai dengan kondisi di Jakarta. Menurutnya, setiap sudut kota banyak ditemukan aksi kriminalitas.

"Seperti pemalakan, perampokan, pencurian, kekerasan, pelecehan seksual, penganiayaan dan narkoba," ujar Rafkha pada VIVA.co.id, Kamis, 29 Januari 2015.

Rafkha mengaku pernah menjadi korban perampokan yang menyasar rumah miliknya. Para pelaku diketahui mengincar harta bendanya serta bahkan nyaris mau menyetubuhi adik kandungnya yang tengah tidur pulas.

Atas kejadian itu, dia langsung melaporkan ke kantor polisi. Namun, hingga kini pelakunya belum juga ditangkap. Untuk menjaga keamanan, dia meminta agar pemerintah dan aparat untuk mengaktifkan kembali sistem ronda yang ada di setiap lingkungan rumah.

"Dengan adanya binmas serta babinsa juga tak menjadi jaminan. Harusnya dilakukan patroli secara penuh dengan bantuan dari warga sekitar. Kemudian pendekatan pemerintah, polisi, TNI ke tengah masyarakat," jelas dia.

Dia menjelaskan, dari beberapa kasus yang terjadi ditemukan korban yang berada di daerah perbatasan. Misalnya antara kawasan Jakarta Timur dengan Depok.

Di wilayah seperti itulah yang menurutnya terjadi kelengahan petugas dalam mengamankan. "Justru wilayah perbatasan yang menjadi incaran pelaku karena lemah pengawasan," tambahnya.

Dia juga meminta polisi agar tak segan-segan menembak mati pelaku kriminal yang sudah meresahkan warga. Sebab, para pelaku juga tak segan-segan menghabisi nyawa korbannya.

Beraksi dinihari

Kasus kriminal yang mengancam korbannya juga terjadi pada Zhaki, warga Depok, saat melintas di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Saat itu, dia yang pulang dari kantor pukul 03.30 WIB dinihari, diikuti oleh sekelompok orang tak dikenal. Mereka memepet Zhaki dan meminta motor miliknya.

"Bukan hanya itu, saya diancam dan ditodongkan senjata tajam. Mereka akan membunuh saya jika saya melawan," kata Zhaki.

Tak kuasa dengan kekuatan yang tidak sebanding, dia akhirnya menyerahkan motor dan dompetnya ke para pelaku.

"Katanya, mereka biasanya beraksi dinihari, Karena memang jalanan itu sepi banget," tambah dia.

4 Dari 7 Kasus Kejahatan di Jakarta Gunakan Senjata Api

Dia meminta kepada semua aparat untuk melakukan patroli, khususnya di kawasan rawan begal motor agar kasus ini tak terulang. Dengan pengamanan yang cukup, dinilai bisa membuat Jakarta aman.

Baca juga:

Kapolda: Dibanding Sniper, Lebih Baik Optimalkan Pos Pantau
Ilustrasi pembegalan.

Senjata Jakarta Hapus Gelar Kota Tak Aman Sedunia

Ada 32 kelurahan sadar hukum di Jakarta

img_title
VIVA.co.id
25 Februari 2015