Senjata Jakarta Hapus Gelar Kota Tak Aman Sedunia

Ilustrasi pembegalan.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - DKI Jakarta terus berusaha mengubah citra buruk sebagai kota paling tak aman di dunia.

4 Dari 7 Kasus Kejahatan di Jakarta Gunakan Senjata Api

Salah satu senjata yang digunakan untuk menghapus citra kota tak aman adalah status kelurahan sadar hukum yang dianugerahkan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemhumham) kepada 32 kelurahan di Ibu Kota ini.

"Ini modal awal kita untuk menghilangkan status Jakarta sebagai kota tidak aman," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, Rabu, 25 Februari 2015.

Kapolda: Dibanding Sniper, Lebih Baik Optimalkan Pos Pantau

Menurut Djarot, Jakarta masih membutuhkan lebih banyak lagi kelurahan yang sadar hukum untuk membuktikan bahwa Jakarta benar-benar kota yang aman dan nyaman bagi siapa saja.

"Ada 367 kelurahan lagi yang harus menjadi kelurahan sadar hukum," ujarnya menambahkan.

Alasan Ahok Libatkan Sniper Jaga Jakarta

Sebelumnya, Jakarta ditetapkan sebagai kota paling tidak aman sedunia. Kesimpulan ini berdasarkan hasil survei Economist Intelligence Unit (EIU) akhir Januari 2015 lalu. Jakarta masuk dalam jajaran kota paling tidak aman sedunia. Karena berdasarkan kualitas keamanan 50 kota di dunia, Jakarta berada di posisi buncit.

Berdasarkan survei tersebut, Jakarta yang dinobatkan sebagai kota paling tidak aman berdasarkan perhitungan tentang keamanan warga, keamanan infrastruktur, keamanan digital, fasilitas anak hingga pelayanan kesehatan anak.

Berikut daftar kota kota yang paling tidak aman di dunia di antaranya Jakarta, Teheran, Ho Chi Minh City, Johannesburg, Riyadh. Sedangkan kita paling aman menurut survey EIU yaitu Tokyo, Singapura, Osaka, Stockholm dan Amsterdam.


Baca juga:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya