- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Ratusan warga etnis Tionghoa datangi Wihara Gayatri, di kawasan Tapos Depok. Di tempat itu, mereka melakukan berbagai ritual dalam rangka Tahun Baru Imlek, Kamis 19 Februari 2015.
Pantauan VIVA.co.id, salah satu titik yang menjadi pusat peribadatan yang paling banyak dikunjungi di Wihara tersebut adalah pemandian tujuh sumur. Letaknya yang berada di belakang Wihara.
Konon air dari tujuh sumur ini memiliki banyak khasiat, sehingga tak heran jika ke tujuh sumur ini menjadi salah satu tempat wajib yang harus di datangi.
"Selain tujuh sumur ada juga kolam kura-kura. Biasa kita sebut kias yang artinya semacam buang sial. Kura-kura yang dibuang oleh jemaat di sini di percaya untuk mengusir hal-hal negatif," kata salah satu pengurus Wihara, Budi Setiawan.
Tercatat, sudah ada sekitar 200 ekor kura-kura yang dilepas oleh masing-masing jemaat. Sebelum melakukan berbagai ritual lainnya, masyarakat Tionghoa lebih dulu melakukan sembahyang dengan menggunakan dupa di antara ratusan lilin.
Di tempat ini pula, banyak di jual burung-burung kecil yang konon dipercaya pula dapat menghilangkan ke sialan dan membawa keberkahan. "Harapan kami sih tentunya banyak rezki di tahun ini. Hidup makin rukun dan damai," kata Budi.
Konon, ketujuh mata air sumur tadi memiliki khasiat yang berbeda, seperti mata air sumurĀ Sri Ningsih guna menenangkan lahir bathin, Sri Waras guna sehat dan sentosa, Sri Lungguh untuk kedudukan dan drajat, Sri Kunaratih Kumadjaya untuk cari jodoh, Sri Rezki guna usaha cari rezki, Sri Mulyasari untuk pengobatan, Sri Pontjo Warno, guna segala tolak malapetaka.
Perayaan Imlek di wihara ini kerap menyedot perhatian warga sekitar sehingga tak heran jika banyak warga yang non etnis membanjiri Wihara tersebut, khususnya anak-anak. (ren)
Baca juga: