- VIVAnews/ Rizki Aulia
VIVA.co.id - Memperingati hari perempuan internasional yang jatuh pada hari ini, Minggu 8 maret 2015, massa dari Presidium Komite Persatuan Perjuangan International Women Day (KPP-IWD) menggelar long march dari bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara.
Massa yang terdiri dari beberapa serikat buruh, ormas perempuan, LSM, dan mahasiswa ini akan menyampaikan orasinya di depan Istana. Mereka menyoroti soal diskriminasi yang masih dialami kaum perempuan.
Koordinator Aksi, Qory, mengatakan, negara tidak hadir untuk melindungi perempuan, khususnya dalam hal kesetaraan dan kondisi kerja yang nyaman.
"PRT, TKW, buruh perempuan, sering menerima perlakuan sewenang-wenang. Padahal setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, termasuk kami (perempuan) dilindungi konstitusi" kata Qory di Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 8 Maret 2015.
Massa juga menuntut atas hak-hak maternitas buruh perempuan, penghapusan sistem kerja kontrak, kesetaraan upah, serta diberi ruang dalam sistem ekonomi dan politik yang setara.
Sekedar informasi. salah satu peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya Hari Perempuan Sedunia ini adalah peristiwa kebakaran yang terjadi di sebuah perusahaan garmen yang berada di New York, Amerika Serikat, 25 Maret 1911 silam.
Dalam peristiwa yang disebut dengan nama Tirangle Shirtwaist Factory fire ini, sebanyak 123 pekerja wanita meninggal dunia akibat terjebak dalam kobaran api.
![vivamore="Baca Juga :"]
