Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, melakukan perubahan terhadap sistem pemakaian lift di rumah susun (rusun) Tambora, Jakarta Utara mulai hari ini, Rabu 18 Merat 2015.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Ika Lestari Adji, mengatakan bahwa fasilitas lift di rusun yang baru saja diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 24 Februari 2015 lalu itu, belakangan sengaja dimatikan PT Totalindo, selaku pengelola rusun karena membengkaknya tagihan listrik, akibat warga sangat sering menggunakannya, dan anak-anak pun kerap memainkannya.
"Kita akan perbaiki. Sistemnya akan kita ubah supaya liftnya tidak terus-menerus naik turun melayani sekian banyak orang," ujar Ika di Balai Kota DKI Jakarta.
Dinas Perumahan, kata Ika, akan menggilir penggunaan lift dengan sistem ganjil genap. Dengan sistem tersebut, warga tidak akan bisa selalu menjangkau setiap lantai di tiga
tower
rusun yang masing-masingnya memiliki sebanyak 16 lantai tersebut.
"Jadi, misalnya di minggu ini hanya bisa ke lantai 3, 7, 9. Di minggu depan ,hanya bisa menjangkau lantai 4, 6, 8. Ini biar warga ada latihan juga sedikit. Supaya lebih sehatlah warga rusun Tambora," ujar Ika.
Rusun Tambora di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, merupakan rusun pertama yang dibangun Pemprov DKI dan memiliki fasilitas lift. Rusun tersebut, dibangun di atas lahan seluas 21.743 meter persegi dan bisa menampung hingga 549 kepala keluarga.
Baca Juga :
Pengelola Rusun di DKI Bantah Lakukan Pungli
Baca Juga :
Curhat Warga Korban Penggusuran di Rusun Baru
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
![vivamore="