Sumber :
- VIVA.co.id/Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id
- Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) meminta agar pengadilan memutus kontrak antara PAM dengan perusahaan air swasta, Aetra dan Palyja. Pengelolaan air di Jakarta, harus kembali dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah.
Seruan dibuat KMS memanfaatkan Hari Air Sedunia, melalui aksi kampanye yang digelar di bundaran HI, Jakarta, Minggu, 22 Maret 2015. "Janji swasta air langsung diminum itu bohong," kata Alghiffari Aqsa dari KMS.
Kondisi air di Jakarta sangat memprihatinkan. Masyarakat pun kesulitan memperoleh air bersih dengan harga terjangkau. Walau mahal, air yang dikelola swasta asing di Jakarta kerap berbau dan berwarna.
Kenyataan berbeda dari janji perusahaan swasta bahwa air dapat langsung diminum. Menurut Aqsa, tidak wajar jika masyarakat harus membeli seharga Rp7.000 per meter kubik.
"Itu adalah harga air tertinggi di Asia Tenggara. Apalagi biaya perbaikan yang semestinya tanggungan perusahaan, malah ditutupi dari dana yang diberikan pemerintah daerah," ujar Aqsa.
Baca Juga :
BUMN Ini Ubah Air Limbah Jadi Bersih
Baca Juga :
Kasus Korupsi Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Cegah Eks Ketua DPD Gerindra Malut ke Luar Negeri
Sayangnya, sebut Aqsa, masih banyak oknum pemerintah yang menghalangi. Oleh karena itu, KMS berharap hakim pengadilan dapat memutus kontrak pada Selasa, 24 Maret mendatang.
"Air jangan dijadikan aset untuk mencari keuntungan," ucapnya.
Laporan: Rebecca Reifi Georgina
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Sayangnya, sebut Aqsa, masih banyak oknum pemerintah yang menghalangi. Oleh karena itu, KMS berharap hakim pengadilan dapat memutus kontrak pada Selasa, 24 Maret mendatang.