Sumber :
- ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
VIVA.co.id
- Tjong Huandra Limanau alias Lim, pengendara penerobos jalur busway menangis dan bersimpuh meminta maaf kepada polisi yang dituduhnya telah melontarkan perkataan bernada rasial saat ditilang.
Lim yang merupakan warga Latumenten, Pesanggrahan, Jakarta Barat menangis dan bersujud menyatakan permintaan maafnya kepada polisi yang dituduhnya telah berlaku rasial di Kantor Dirlantas Polda Metro Jaya, Senin, 30 Maret 2015
Baca Juga :
Cara Polisi Jauhkan Warga dari Gafatar
Baca Juga :
Pengakuan Budi Waseso: Ayah Saya Benci Polisi
Saat itu dirinya menanyakan prosedur penilangan, berupa formulir yang diserahkan petugas bernama Bripka Hardiyanto.
Menurutnya, ada kesalahan antara dirinya dan Bripka Hardiyanto, karena saat itu Bripka Hardiyanto tidak menjelaskan isi formulir penilangan tersebut.
Sementara, Kasubdit Pembinaan Penegakkan Hukum Dirlantas Polda Metro Jaya Hindarsono, menerangkan bahwa kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik petugas maupun pengguna jalan untuk saling menghargai. Pihaknya juga meminta maaf serta menerima permintaan maaf keluarga Lim.
Terkait prosedur yang dijalankan petugas, dirinya mengatakan prosedur yang dilakukan Bripka Hardiyanto sudah tepat, hanya saja terjadi kesalahpahaman saat Bripka Hardiyanto memberi tilang merah, sementara Lim meminta tilang biru.
"Polda Metro Jaya tentu tidak akan menutup-nutupi jika memang anggota kita yang berbuat salah. Selain itu yang terpenting, mohon ke depan ikuti rambu lalu lintas yang ada, jangan masuk ke jalan Busway, jika ada oknum petugas yang melakukan pemerasan, catat dan segera lapor ke TMC Polda Metro," katanya.
Sebelumnya, santer diberitakan Polantas kembali mendapat kritikan dari masyarakat di media sosial, setelah melalui Youtube terkait Polantas yang Marah di atas Bus Transjakarta, kali ini Polantas dituding rasis saat menilang pelanggar lalu lintas. Peristiwa ini ramai dibahas di laman Facebook.
Muhammad Iqbal - Jakarta
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, ada kesalahan antara dirinya dan Bripka Hardiyanto, karena saat itu Bripka Hardiyanto tidak menjelaskan isi formulir penilangan tersebut.