Sumber :
- VIVA/Muhammad Nadlir
VIVA.co.id
- Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mengevaluasi pelaksanaan 13 Tahun Car Free Day (CFD) Jakarta. KPBB menilai tujuan dari CFD telah melenceng dari rencana awalnya, yakni untuk pemulihan kualitas udara yang ada.
Direktur Eksekutif KPBB sekaligus inisiator CFD Ahmad Syafriudin mengatakan, Ide awal CFD adalah membangun karakter masyarakat perkotaan karena cenderung menggunakan kendaraan bermotor dalam kesehariannya, baik jarak dekat, menengah hingga jauh.
Baca Juga :
Dua Kelompok Beda Sikap di Hari Tanpa Tembakau
Baca Juga :
Pawai Karnaval Sambut Jakarta Fair Kemayoran
Tak hanya itu, dirinya juga menyarankan bahwa ada regulasi yang tegas untuk mengatur para pedagang kaki lima yang menjamur setiap mingggunya.
"Partisipan harus dikeluarkan dari kawasan jalan Sudirman-Thamrin, karena kan sudah terjadi para pesepeda tak lagi bisa menikmati, karena harus bersenggolan dengan pedagang kaki lima," kata Puput panggilan akrab Syafriudin.
Selain itu ia berharap bahwa masyarakat tidak kehilangan
public space
dan warga tetap bisa berolahraga serta CFD bisa menjadi
role model
bagi kota lainnya, agar memulihkan kualitas udara, sehingga ramah lingkungan dan transportasi.
"CFD tidak boleh untuk ajang seremonial atau
event
yang bisa mencederai aturan CFD itu sendiri untuk kepentingan publik bukan untuk kepentingan golongan, kasus lainnya juga banyak kendaraan menerobos," katanya.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Partisipan harus dikeluarkan dari kawasan jalan Sudirman-Thamrin, karena kan sudah terjadi para pesepeda tak lagi bisa menikmati, karena harus bersenggolan dengan pedagang kaki lima," kata Puput panggilan akrab Syafriudin.