Ada Kejanggalan di Tulisan Tangan Akseyna

Analisa tulisan tangan Akseyna di surat wasiatnya pada 14 April 2015.
Sumber :
  • Handwriting Analyst @deborahdewi
VIVA.co.id
Doa Ayah Akseyna di Kasus Kopi Beracun Mirna
- Surat wasiat yang menjadi misteri kematian mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori (18), menjadi kunci apakah dia dibunuh atau memang bunuh diri.

Misteri Munculnya Kucing Buntung Pasca Tewasnya Akseyna

Handwriting analyst atau analis tulisan tangan dengan nama akun Twitter @Deborahdewi menulis analisisnya tentang tulisan tangan Akseyna di surat wasiatnya pada 14 April 2015.

Grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation dengan nama Deborah Dewi tersebut, mengatakan ada kejanggalan antara tulisan tangan Akseyna Ahad Dori yang ditemukan pada surat wasiatnya, dan tulisan Akseyna pada kesempatan yang lain. Dari perbedaan tersebut, ia berujar, ada kemungkinan Akseyna bukan tewas akibat bunuh diri.

"Dari hasil analisis tulisan tangannya, saya semakin ragu Akseyna bunuh diri," kata Deborah melalui akun Twitter @deborahdewi

Deborah Dewi mengunggah enam gambar yang berisi analisis tulisan di surat wasiat. Dia membandingkan tulisan di surat wasiat dengan tulisan tangan asli Akseyna.

Tulisan tangan asli Akseyna yang ia bandingkan adalah tulisan biodata singkat Akseyna yang juga dibubuhi tanda tangan. Itu sudah pasti tulisan asli Akseyna.

Kasus Akseyna, Kasus Pembunuhan Tersulit 2015


Kasus Akseyna Ahad Dori (18) jadi menarik karena polisi kesulitan menentukan Akseyna tewas terbunuh atau bunuh diri. Sedangkan hasil autopsi dokter sudah menunjukkan ada jejak pukulan di tubuh Akseyna. Diketahui pula Akseyna masih hidup saat tenggelam. Tapi dokter tak bisa tahu apakah Ia pingsan atau sadar saat tenggelam.


Namun polisi tetap tak bisa menentukannya. Satu-satunya kunci menguak misteri itu adalah lewat penelitian tulisan tangan di surat wasiat Akseyna. Kini Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri masih menelitinya.


Sebab surat wasiat Akseyna bukan ditemukan oleh polisi. Tapi justru ditemukan oleh rekan Akseyna di kamar korban, empat hari usai Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga Kampus UI, tetapi belum diketahui identitasnya saat itu.


Seperti yang diketahui, Akseyna Ahad Dori (18) mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) ditemukan di Danau Kenanga UI, Depok, Kamis, 26 Maret 2015. Dia ditemukan dalam kondisi menggendong tas berisi enam buah batu bata.

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) masih mencoba mengungkap kematian Akseyna Ahad Dori dari surat berbahasa Inggris yang menyatakan Akseyna akan pergi jauh dan tidak perlu dicari. Hal ini yang menimbulkan kecurigaan awal kalau Akseyna diduga bunuh diri.

Kepala Puslabfor Mabes Polri, Brigadir Jenderal Alex Mandalika mengatakan, Puslabfor Polri masih meneliti keaslian tulisan tangan Akseyna di surat tersebut dengan membandingkan tulisan tangan asli milik Akseyna. Tujuannya untuk mengungkap motif kematian Akseyna.

"Hari ini penyidik baru menyerahkan tulisan pembandingnya ke Puslabfor," ujar Brigjen Alex saat dihubungi, Kamis, 16 April 2015.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya