Digusur KAI, Warga Manggarai Kirim 1.000 SMS ke Jokowi

Warga Manggarai Tolak Pengosongan Rumah Oleh PT KAI
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Ratusan warga penghuni Rumah Negara Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Manggarai, Jakarta Selatan kembali melakukan aksi unjuk rasa damai yang dialamatkan ke PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menurut Ketua Komunitas Penghuni Rumah dan Tanah Negara, Wawan Purwana, mereka juga akan mengirim '1.000 SMS buat Presiden'.


"Ini sebagai perlawanan dari kesewenang-wenangan dan kebohongan yang dilakukan oleh PT KAI mengenai klaim mereka yang mengatakan bahwa seluruh kompleks Rumah Negara PJKA adalah rumah milik PT KAI," ujar Wawan kepada
VIVA.co.id
di Lapangan Jahit, Manggarai, Minggu, 26 April 2015.


Wawan mengungkapkan, warga telah menemukan beberapa data dan fakta menarik soal rumah negara seiring langkah hukum yang mereka tempuh. Menurut Wawan, rumah tersebut sudah dihuni warga selama puluhan tahu ini.


"Bahkan sebagian besar rumah ini dibangun sebelum negara Indonesia ada, yakni dibangun pada tahun 1800-an. Seluruh kompleks rumah ini masih bersertifikasi PJKA," katanya.


Pengacara Sebut Pengosongan Rumah Dinas PT KAI Paksaan
Wawan menambahkan, selain masih bersetifikat PJKA, rumah-rumah tersebut belum dialihkan bahkan tidak disertakan dalam neraca peralihan yang dilegalisir oleh Kementerian Keuangan.

Sempat Adu Mulut, PT KAI Tetap Kosongkan Rumah Dinas

Dengan adanya aksi ini, Wawan berharap pemerintah mau turun tangan langsung untuk melihat keluhan warga yang selama ini mengalami kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh PT KAI.
Jalur Trans Sumatera Disterilkan, Warga Resah


"Semoga dengan mengirim 1.000 SMS buat Presiden ini pemerintah bisa berpihak pada rakyat, yakni memahami permasalahan ini dan dapat membuat kebijakan yang memihak kepada rakyat," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya