- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Baru satu sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah DKI Jakarta yang menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test) pada pelaksanaan UN tingkat SMP yang digelar mulai hari ini, Senin, 4 Mei 2015.
Berbeda dengan pelaksanaan UN tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sebelumnya, di mana ada lebih dari satu sekolah yang menerapkan UN berbasis komputer. UN SMP di Jakarta tahun ini hanya ada satu sekolah, yakni SMPK Penabur 2, Jakarta Pusat.
"Iya, baru satu SMP saja yang memakai CBT sekarang, ini sebagai suatu rintisan untuk tahun 2016 mendatang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di lapangan IRTI Monas.
Menurut Djarot, saat ini memang tak semua SMP siap untuk menerapkan UN berbasis komputer (CBT). Hal tersebut terkait dengan kesiapan pengadaan komputer dan juga para pelajar.
Selain itu, penerapan sistem CBT juga menyangkut kesiapan dari pemeritah pusat melalui Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Menengah. Namun demikian, Djarot menyatakan Pemprov DKI Jakarta tengah berupaya agar tahun 2016, semua SMP maupun SMA di Jakarta mampu serta siap untuk melaksanakan UN berbasis komputer.
"Kami sangat setuju dengan CBT, mudah-mudahan semua sekolah tahun depan dapat kami siapkan untuk ujian dengan CBT."
Kesiapan SMPK 2 Penabur
Di tempat terpisah, Staf Pengajar di SMPK 2 Penabur, Jakarta Pusat, Mulyono mengatakan, sekolahnya telah siap dari sarana maupun prasarana untuk menerapkan UN berbasis komputer tahun ini. Sebanyak 125 komputer disiapkan untuk pelaksanaan UN yang diikuti 190 siswa.
"Kita adakan dua sesi ujian karena rasionya (perangkat komputer) 1 banding 2," kata Mulyono saat diwawancarai tvOne.
Mulyono memastikan, siswa-siswi di sekolahnya sudah dipersiapkan untuk menghadapi UN berbasis komputer maupun dengan kertas. Pihak sekolah juga sudah mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, termasuk listrik mati, komputer bermasalah dan jaringan eror.
"Kita sudah buat surat ke PLN untuk mengantisipasi. Plan B-nya kita siapkan genset. Kita juga siapkan staf IT kita untuk mengawal UN."
(mus)