- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan mencopot jabatan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Benjamin Bukit.
Ancaman itu dilontarkan Ahok karena Bukit belum juga dapat menentukan perusahaan swasta pemenang pengadaan teknologi penunjang peraturan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP).
Ahok mengatakan, ia sudah menyampaikan secara pribadi hal itu kepada Bukit. Lelang untuk menentukan perusahaan pemenang penyedia teknologi ERP, kata dia, harus bisa dilaksanakan selambat-lambatnya bulan Juni 2015.
"Saya sudah tekan Pak Benjamin, dia sudah bilang iya, iya, iya. Kalau dia enggak bisa, ya kita ganti dengan kepala dinas yang bisa," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015.
Ahok mengatakan, pemenang penyedia teknologi ERP harus segera terlaksana karena wacana penerapan peraturan itu di Jakarta sudah ada sejak lama. Wacana penerapan ERP di Jakarta, sudah mengemuka setidaknya sejak tahun 2010. Pada tahun 2014, wacana tersebut menghangat karena ada dua perusahaan asing, yakni Kapsch Holdings AG dari Austria, dan QFree ASA dari Norwegia, melakukan uji coba teknologinya di dua jalan protokol di Jakarta, yakni Jalan Sudirman dan Jalan HR Rasuna Said.
Dalam lelang yang harus dilaksanakan pada bulan Juni 2015, perusahaan-perusahaan selain Kapsch dan QFree juga bisa ikut berpartisipasi. Bila mereka bisa menawarkan teknologi yang lebih handal daripada yang telah diujicobakan Kapsch dan QFree, maka perusahaan tersebut bisa menjadi pemenang yang menyediakan teknologi ERP untuk digunakan DKI.
"Saya enggak mau kita pakai sistem yang belum banyak dipakai di dunia. Untuk teknologi ERP kita, kita ingin yang standar seperti yang telah dipakai di London, Stockholm, Singapura. Mereka sudah pasang standar yang paling tinggi."
(mus)