Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Hubungan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan anggota DPRD DKI kembali memanas.
Semua berawal dari kedatangan DPRD DKI Jakarta dari fraksi Gerindra, Syarif ke lokasi bertahannya pedagang kaki liar (PKL) di sekitar kawsan Monas.
Dalam kunjungan itu, Syarif berusaha membela PKL karena menemukan banyak PKL liar yang telah memiliki KTP DKI. Namun masih belum bisa memasuki dan mendapatkan tempat di lokasi binaan Lenggang Jakarta.
Terkait hal itu, Ahok menuding bahwa kepemilikan KTP DKI oleh PKL adalah sebuah permainan politik belaka.
"Itu dia (PKL) baru nambah KTP nya, main politik itu," kata Ahok, Jumat 29 Mei 2015.
Baca Juga :
Ahok, dari Begal APBD hingga 'Legalkan' PSK
Baca Juga :
Ahok Klaim Sedang 'Dimusuhi' Lembaga Negara
"Anggota DPRD kan lucu, cabut Perda yang mengatakan kalau Monas adalah Ring 1 jadi enggak boleh jualan. Kan yang ketok palu Perda itu kalian, bukan zaman saya," ujar Ahok.
Selain itu, pria nomor 1 di DKI ini juga menilai pertemuan antara PKL dengan anggota DPRD DKI merupakan cara bagi Syarif untuk mendapatkan ‘nama’ atau polularitas saja.
"Anggota DPRD terhormat Pak Syarif kayak begitu masa gak ngerti Perda? Ini kan lucu. Dia sok-sokan mau dapat nama saja," kata Ahok.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Anggota DPRD kan lucu, cabut Perda yang mengatakan kalau Monas adalah Ring 1 jadi enggak boleh jualan. Kan yang ketok palu Perda itu kalian, bukan zaman saya," ujar Ahok.