- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Polisi hingga saat ini masih mencari motif tewasnya Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Dia ditemukan mengambang di danau Kenanga UI. Dari pemeriksaan sementara, Akseyna tewas bukan karena bunuh diri.
Untuk mengungkap kasus ini, polisi kembali mengambil keterangan teman dan keluarga Akseyna.
"Kalau pengungkapan kasus ada tiga. Satu alibi, motif, dan tempat kejadian perkara. Alibi ini mengurut konstruksi kronologi, ke mana saja yang bersangkutan, berhubungan dengan siapa saja, dan apa saja hubungannya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, Jumat, 29 Mei 2015.
Dia menambahkan, untuk motif, biasanya penyidik melihat sejauhmana korban berhubungan dengan teman maupun keluarganya. "Motifnya bisa macam-macam, bisa dendam atau sakit hati," kata Krishna.
Namun, menurut Krishna, apabila kemudian tak ditemukan motif pembunuhan, maka kasus ini terpaksa harus dihentikan. Krishna tetap optimistis bisa mengungkap kasus tersebut.
Kematian Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) memang jadi misteri hingga kini. Ada sejumlah kejanggalan yang membuat polisi belum bisa menentukan apakah Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri.
Salah satu kejanggalannya adalah ditemukannya surat wasiat oleh rekan Akseyna sebelum jenazahnya teridentifikasi. Dan kini ternyata hasil analisis grafolog Deborah Dewi, surat wasiat itu dibuat oleh dua orang, dan tanda tangannya bukan milik Akseyna.
Akseyna ditemukan tewas di danau Kenanga UI pada Kamis 26 Maret 2015. Dia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu pemberat seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya. Identitas Akseyna baru diketahui pada Senin 30 Maret 2015.
Demi Pokemon, Pelajar SMA Bunuh Siswa SD
Pelaku mencampur racun serangga ke minuman korban
