Serapan APBD Rendah, Ahok Diminta Percaya Bawahannya

Ahok Naiki Kereta Tematik HUT ke-488 Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Dilibatkannya banyak pihak swasta untuk melaksanakan program pembangunan di Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dikhawatirkan berimbas pada rendahnya serapan anggaran DKI.


Ketua Komisi D (bidang pembangunan) DPRD DKI, Mohamad Sanusi menyarankan Basuki alias Ahok untuk memperbaiki sistem manajemen pemerintahannya.


Carannya, dengan meningkatkan kepercayaannya kepada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI dengan lebih banyak membebankan pelaksanaan berbagai program pembangunan di Jakarta kepada mereka.
Ahok: Mau Serapan Anggaran Tinggi, Tapi APBD Dicolong?


Pembahasan RAPBD DKI 2016 Terancam 'Deadlock'
"Kalau Pak Ahok enggak percaya sama bawahannya, terus yang mau kerja di Pemerintah Provinsi DKI siapa?" ujar Sanusi saat dihubungi melalui sambungan telepon
VIVA.co.id
Ahok: Serapan APBD Rendah Akibat Permainan PNS
pada Rabu, 24 Juni 2015.

Politisi Partai Gerindra ini, mengingatkan, indikator utama penilaian keberhasilan pemerintah daerah adalah tingkat serapan anggaran.


"Serapan anggaran yang tinggi berarti tinggi pulanya belanja anggaran publik. Itu yang membuat ekonomi berputar," ujar Sanusi.


Pelibatan pihak swasta, kata dia, tidak bisa dipermasalahkan karena hal itu diatur undang-undang.


Namun, bila dilibatkannya pihak swasta itu dilatarbelakangi ketidakpercayaan Ahok sebagai pimpinan tertinggi di Pemprov DKI terhadap bawahannya sendiri, Sanusi mengatakan, maka jelas, gaya kepemimpinan Ahok dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur yang perlu dievaluasi.


"Pimpinan manajemen itu perlu punya kepercayaan terhadap sistem yang dipimpinnya," ujar Sanusi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya