- Rizka Herlihafifa
VIVA.co.id - Sejumlah pengusaha di Mal Tebet Green mulai mengosongkan barang-barang dagangan milik mereka setelah Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Tata Ruang melakukan penyegelan mal tersebut siang ini, Kamis 23 Juli 2015. Pengosongan juga terkait dengan arahan yang diminta oleh dinas terkait.
Jimi Borges, Kepala Pengamanan Mal Tebet Green, mengatakan pihaknya diinstruksikan untuk melakukan pengosongan barang pada hari ini. Barang-barang yang dikeluarkan, diprioritaskan bagi yang mudah busuk. Seperti makanan dan minuman.
Sebagian besar pemilik toko mengeluarkan dokumen-dokumen penting milik mereka dengan menggunakan troli.
"Yang diinstruksikan adalah pengosongan barang. Bagaimana barangnya harus keluar, barang-barang yang dikosongkan yang mudah busuk. Kalau mengeluarkan barang dalam waktu singkat tidak mungkin semua," katanya saat ditemui di Mal Tebet Green, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Juli 2015.
Anwar Syahdat, pihak Kawan Lama Grup yang menaungi ACE Hardware di Tebet Green, menjelaskan bahwa dirinya sudah mengetahui akan ada penyegelan tapi waktunya belum pasti.
"Mengganggu otomatis, kaget kita. Sebenarnya sudah tahu tapi tanggalnya yang belum tahu," katanya.
Soal karyawan, Anwar memastikan kondisinya aman dan tidak akan ada pemecatan. "Karyawan sih aman, enggak ada yang akan dipecat. Bisa dimutasi ke cabang lain. Ini baru dokumen sama barang pribadi yang dipindahkan," katanya.
Mal Tebet Green melanggar Peraturan Daerah nomor 7 tahun 2010 dan Peraturan Gubernur nomor 128 tahun 2012. Seperti tidak memiliki sertifikat layak fungsi (SLF) dan mengalihfungsikan bangunan.
Penyegelan juga dilakukan karena ada alih fungsi bangunan di mal itu. Lantai dasar yang seharusnya menjadi lahan parkir justru dijadikan pusat perbelanjaan. Surat Peringatan (SP) sebanyak dua kali kepada pengelola untuk mengurus SLF telah dilayangkan. Namun, SLF tersebut tak kunjung ada hingga waktu penyegelan.
Pengosongan Terus Dilakukan di Mal Tebet Green
Banyak pemilik usaha yang memastikan untuk tutup.
