Pengakuan Saksi Kematian Balita Ditendang Begal Depok

Begal Depok
Sumber :
VIVA.co.id
Polisi Sulit Ungkap Kematian Balita Ditendang Begal Depok
- Aksi pembegalan hingga menewaskan Aditya Revan (3 tahun), putra Praka Budi anggota provost Kodam XII Tanjung Pura, belum juga ditangani secara serius oleh kepolisian.

Nyawa Balita Melayang, Kini Begal Depok Beraksi Pagi Hari

Dari hasil penelusuran
Motor Ini Saksi Bisu Tewasnya Balita Usai Dihadang Begal
VIVA.co.id , sejumlah saksi di lokasi pembegalan menyebutkan, ibu korban, Eni tak henti-henti meneriakkan kata maling saat ditemukan warga tergeletak tak berdaya di dalam selokan (got) di tepi Jalan Raya Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

"Yang masih sadar ibu dari si anak itu. Dia bilang, maling-maling. Saya sama warga akhirnya berusaha menolong mereka ke klinik terdekat dengan menggunakan mobil bak terbuka," kata Usep, saksi mata saat ditemui di lokasi, Selasa 25 Agustus 2015.


Memang tidak ada yang melihat langsung saat-saat Desy, Eni dan Aditya ditendang kawanan begal. Sebab, lokasi pada Minggu 23 Agustus 2015 cukup lengang.


Usep, yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi ditemukannya para korban mengatakan, hanya mendengar suara benturan keras yang diduga berasal dari suara benturan antara sepeda motor korban dengan tembok pembatas.


"Saat kejadian saya sedang di belakang, lagi
ngasih
makan ayam. Saya cuma dengar suara kencang banget kayak mobil beradu. Pas saya lari ke depan ternyata masya Allah, ada anak kecil sama dua wanita di dalam got
ketiban
motor," ujar Usep.


Hingga saat ini, bekas benturan motor yang dikendari Desy itu masih terlihat jelas. Benturan yang terjadi cukup keras itu menyebabkan tembok dan pagar di pinggir selokan hancur.


"Baju sama sarung saya berlumuran darah. Saya
enggak
tahu, anak itu sudah meninggal atau belum saat itu. Yang jelas, setelah tidak diterima di klinik, kami bawa ke Rumah Sakit," kata Usep.


Aksi pembegalan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu Aditya dan Desy tengah berada di satu motor menuju kolam renang yang berada tak jauh dari lokasi.


Kakek korban, Dudung menceritakan, mereka menuju ke kolam renang dengan menggunakan dua sepeda motor berbeda. Awalnya, kedua sepeda motor berjalan beriringan. Namun setiba di SPBU Tapos, keduanya terpisah karena Dudung harus mengisi bensin di SPBU itu.


Sementara itu, hingga saat ini, kepolisian Depok tak kunjung mau ditemui wartawan terkait kasus ini. Polisi sempat menyebutkan bahwa peristiwa maut itu bukan disebabkan aksi pembegalan, tapi hanya kecelakaan lalu lintas biasa.


Polisi bersikukuh, meskipun tas berisi uang senilai Rp3 juta milik korban disebutkan telah dibawa kabur kawanan begal. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya