Di Pulau Jawa, Hanya Jakarta Kota Layak Anak

Ahok Resmikan Patung Gus Dur Kecil di Taman Amir Hamzah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise, menyatakan saat ini, Kota Jakarta sudah termasuk dalam salah satu kota layak anak.

Ditegaskan Yohana, Kamis 27 Agustus 2015, hal itu terlihat dari data yang didapatnya, angka kekerasan di Jakarta menurun.

"Di Jakarta, kalau tidak salah sudah jadi kota layak anak. Hal itu terlihat dari menurunnya angka kekerasan terhadap anak," ujar Yohana, ketika ditemui usai melakukan penandatanganan kerja sama bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Sementara itu, menurut Yohana, ada tiga daerah yang memiliki data kekerasan anak dan wanita yang terus mengalami peningkatan. "Daerah yang naik angka kekerasan anak dan wanitanya adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah," katanya.

Yohana mengatakan, saat ini, yang menjadi konsentrasi pencegahan kekerasan anak adalah daerah Provinsi Jawa Barat, karena penduduk di sana lebih tinggi sekitar 46 juta jiwa.

"Dengan adanya provinsi ini dipakai sebagai model dalam segala hal, artinya tujuan kami juga dengan sistem pidana anak dan ketahanan keluarga lalu parenting education," katanya.

Jokowi Nilai Tiga Provinsi Ini Layak Bagi Anak-anak

Yohana menuturkan, jika sampai angka kekerasan anak dan wanita di Jawa Barat menurun, akan diduplikasi ke provinsi yang lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Karena, kalau tiga provinsi ini angka kekerasannya menurun maka akan jadi indikator kita di Indonesia," katanya.

Yohana menambahkan, kekerasan terhadap anak dan perempuan kebanyakan kekerasan non fisik. Jadi, tidak dengan kekerasan fisik dengan memukul, tetapi kekerasan dengan penderitaan batin.

"Kalau bagian barat (Indonesia Barat) itu ada KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang dilaporkan ke saya setelah saya ke beberapa provinsi itu kebanyakan kekerasan non fisik, jadi tidak banyak pukul pukul tapi penderitaan batin. Tapi masih ada kekerasan fisik seperti di Indonesia bagian timur," katanya.

Yohana menjelaskan, faktor penyebab terjadinya kekerasan fisik maupun non fisik, lanjut Yohana, banyak faktor karena setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

"Salah satu faktornya yang tadi saya katakan adalah KTI (Kawin Tanpa Izin), mungkin ada suami yang sudah punya istri tapi masih selingkuh, jadi ada ya masing-masing daerah punya karakteristik yang berbeda beda. Kalau di Maluku, nomor satu tingkat KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Yang jelas, saya katakan di seluruh Indonesia ada KDRT, laporan seluruh indonesia ada. Di Aceh juga ada, ada ibu ibu yang cerita sama saya. Cuma kalau fisik, saya kira di Indonesia bagian timur, Papua, Maluku, Manado masih ada," ujar Yohana.

Pilkada Jakarta dan Jawa Barat, Zulhas Bilang PAN Tetap Bersama Gerindra

(asp)

Pantau Hotel & Dapur di Madinah, Menag Pastikan Fasilitas Layanan Jemaah Lansia
Gedung peradilan anak di Depok diresmikan

Depok Klaim Memiliki Peradilan Anak Terlengkap di Indonesia

Peresmian Peradilan Anak adalah komitmen Depok sebagai Kota Layak Anak

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2016