Kisah Eko, Diomeli Istri karena Jadi Pengemudi Go-Jek

Eko, salah satu pengemudi Go-Jek
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace

VIVA.co.id - Eko (30), pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur ini rela meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai seorang sekuriti di salah satu pabrik di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur dan menjadi pengemudi Go-Jek.

Meski telah bekerja 3 tahun lamanya sebagai seorang sekuriti, ternyata tak membuat diri Eko puas dengan pekerjaan tersebut. Dia lalu memutuskan beralih profesi sebagai driver Go-Jek, yang saat ini digandrungi banyak orang.

"Saya awalnya satpam di salah satu pabrik Bang, di kawasan industri Pulo Gadung. Tiga tahun saya kerja di sana, kalau jadi driver Go-Jek,  baru 2 bulan sih," ujar Eko pada VIVA.co.id, Rabu, 16 September 2015.

Namun demikian, perjalanan Eko menjadi seorang driver Go-Jek ternyata tidaklah semudah yang dibayangkan. Dia mengaku awalnya sempat mengalami kesulitan melamar menjadi driver.

Kesulitan terjadi mulai dari selalu kehabisan nomor antrean pelamar, sampai menunggu hingga larut malam di kantor pusat Go-Jek di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.

"Bahkan pernah suatu malam, saya niat nunggu di situ biar besok paginya saya kedapatan nomor antrean. Lalu saya iseng nanya sama orang kantor Go-Jek yang malam itu masih jaga, Mas saya mau jadi Go-Jek nih. Kata dia, 'Mas harus antre besok pagi yah, ini ada jatah 20 orang ojek pangkalan yang sudah didata, nanti mereka dateng kalau ada yang enggak dateng buat Mas deh," kata dia lagi.

Eko menjelaskan, akhirnya salah 1 nomor antrean itupun jatuh ke tangannya dikarenakan ojek pangkalan yang sudah didata dan ditunggu itu tak kunjung datang. Dia sempat merasa senang sesaat, namun itu tak lama, karena  pemilik nomor antrean itu akhirnya datang.

CEO Gojek Akui Tak Butuh Bantuan dari Silicon Valley

Eko kemudian kembali menunggu antrean esok paginya, hingga bisa jadi seorang driver Go-Jek sekarang ini.

"Yah memang bukan rezeki saya waktu itu, saya mah enggak enak, kasihan kan sama si abang yang punya nomor antrean itu," katanya.

Bukan hanya itu, ternyata halangan yang harus Eko alami agar bisa menjadi seorang driver Go-Jek datang dari keluarganya. Sang istri menolak Eko bekerja sebagai tukang ojek.

Kata pria yang tinggal di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur ini, sang istri malu dia harus mencari nafkah dengan cara memacu sepeda motor dan mencari penumpang. Namun demikian, akhirnya sang istri pun luluh.

"Pertama istri saya enggak suka, dia diam saja. Lalu saya tanya, 'lu malu gua ngojek?' Lalu dia jawab, 'iyah malu'. Abis itu, saya buktiin ke dia pas dapat duit pertama dari Go-Jek, masih diam. Saya tunjukin lagi seminggu  kemudian, nih dapat lagi dan dia langsung senyum-senyum. Bahkan, dia sekarang suruh saya mandi buru-buru tiap pagi, udah di udek- udek saya," kata ayah 1 orang anak tersebut.

Diajak ke SIlicon Valley, CEO Gojek Bantu Jokowi 'Jualan'
Pengemudi Go-Jek berkumpul

Didenda Rp92 Juta, Ribuan Pengemudi Gojek Kepung Bandung

Sebanyak 17 ribu pengemudi diduga melakukan order fiktif.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2015