- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Kepolisian Metro Jakarta Timur memeriksa 9 orang sebagai saksi robohnya alat berat penderek alias crane yang menyebabkan dua warga terluka di proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Umar Faroq mengatakan, 9 saksi yang diperiksa itu terdiri dari masyarakat setempat yang melihat peristiwa itu dan keluarga korban luka tertimpa crane.
"Sampai saat ini kita telah periksa sembilan orang saksi untuk kejadian ini. Saksi-saksi itu dari masyarakat sekitar dan juga keluarga korban," kata Umar di Kampung Pulo, Jumat 2 Oktober 2015.
Saksi kunci, yakni korban luka, hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan karena kondisi kesehatan yang belum stabil. Sementara dari pihak kontraktor, polisi baru memeriksa operator crane.
"Saat ini operator masih diperiksa sebagai saksi, semalam cukup lama dia diperiksa, dan diajukan beberapa pertanyaan," kata Umar
Untuk menyimpulkan siapa yang btanggung jawab dan menetapkan siapa tersangka dalam peristiwa ini, Umar masih menunggu hasil pemeriksaan para saksi dan juga menunggu gelar perkara selesai dilakukan
"Untuk tersangka belum ada, nanti setelah kita memeriksa beberapa saksi, kita sudah lakukan gelar perkara, baru kita bisa menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab dan juga siapa tersangkanya,"ujarnya.
Seperti diketahui, Kamis 1 Oktober 2015, sekira pukul 13.30 WIB, sebuah crane yang digunakan untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung roboh. crane tersebut menimpa pemukiman warga Bukit Duri yang terletak persis di seberang Kampung Pulo.
Crane Roboh di New York, Satu Orang Tewas
Penyebab robohnya crane masih diselidiki.
