VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memberi batas waktu kepada seluruh warga di Bidaracina untuk mengosongkan hunian mereka. Semua Kepala Keluarga (KK) penghuni kawasan Bidaracina harus sudah meninggalkan hunian mereka akhir Oktober 2015.
Pada November 2015, proyek pembuatan sodetan yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur (KBT) akan dilanjutkan. Hal ini dilakukan agar sesuai target pekerjaan. Proyek itu akan melewati kawasan Bidaracina, yang berada di wilayah Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur itu.
"November kita harus sudah mulai kerja lagi (mengerjakan proyek sodetan Ciliwung)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, usai membuka Kongres Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia (HISFARSI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Ahok memperkirakan, proses penertiban kawasan Bidaracina tidak akan sampai menimbulkan kerusuhan seperti yang terjadi pada saat Pemerintah Provinsi DKI menertibkan ratusan hunian liar di kawasan Kampung Pulo.
Jumat, 2 Oktober 2015 kemarin, sebanyak 131 KK telah bersedia direlokasi dan mengambil undian di kantor Kelurahan Bidaracina untuk menentukan unit hunian baru mereka di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Selatan (Cibesel).
Pemerintah saat ini tengah mencarikan solusi agar warga yang tinggal secara ilegal di atas lahan seorang pengusaha bernama Hengki, juga bisa dipindahkan.
"Kami bertahap usahakan supaya mereka mau pindah," ujar Ahok. (ase)
Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
"Tuhan punya cara untuk menghukum orang yang zalim."
