- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
"Gue enggak diajak ngomong," ujar Pras, sapaan Prasetio, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Oktober 2015.
Pras mengatakan, seharusnya Ahok, sapaan akrab Basuki sebagai pimpinan lembaga eksekutif berkonsultasi dengan DPRD yang merupakan lembaga legislatif setiap menjalankan program atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan jalannya pemerintahan.
Meski demikian, ia enggan berkomentar lebih jauh tentang kunjungan kerja singkat Ahok yang rencananya berakhir esok.
"Gue enggak ngerti, biar dia (Ahok) dapat yang diinginkannya saja."
Sebelumnya, Ahok meninggalkan Balai Kota DKI kemarin siang, 19 Oktober 2015, untuk terbang ke Singapura melalui Bandara Soekarno-Hatta. Ahok mengatakan, kunjungannya ke Singapura untuk mempelajari cara pemerintah Singapura mengembangkan salah satu perusahaan milik negara, Temasek Holdings, untuk diterapkan pula secara serupa pada salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT. Jakarta Propertindo.
Selain itu, Ahok hendak mengundang beberapa investor Singapura untuk turut serta dalam pembiayaan pelaksanaan program DKI Jakarta, juga mengundang para profesional muda Indonesia yang bekerja di Singapura untuk kembali ke Tanah Air dan terlibat dalam pembangunan.
"Saya mau provokasi tanda kutip supaya mereka (WNI di Singapura) mau pegang BUMD-BUMD kita," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 19 Oktober 2015.
(mus)