- @Sutopo_BNPB
VIVA.co.id - Pencarian dan penyelamatan penambang liar atau gurandil yang tertimbun hidup-hidup di lokasi penambangan emas blok PT Aneka Tambang, Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bukan operasi yang mudah.
Kepala Kepolisian Resor Bogor, AKBP Suyudi Ario Setio, mengungkapkan banyak sekali kendala yang dihadapi tim penyelamat gabungan. Terutama sulitnya menjangkau jasad-jasad gurandil yang terjebak di dalam lorong-lorong lubang tambang liar.
"Lokasi tambangnya saja sudah cukup sulit dijangkau, ditambah lagi tim harus bisa masuk ke dalam lubang-lubang tambang," ujar Suyudi kepada VIVA.co.id, Kamis, 29 Oktober 2015.
Menurut Suyudi, 12 penambang tertimbun hidup-hidup di dalam lubang tambang yang tidak diketahui berapa meter dalamnya menembus bumi.
Dalam operasi pertama untuk evakuasi tiga jasad panambang yang ditemukan, tim harus menembus lapisan bumi hingga sedalam 200 meter untuk dapat menjangkau jasad penambang yang terbujur kaku.
"Yang tiga saja, itu ditemukan di lapisan paling dekat dengan jarak 200 meter dari bibir lubang tambang yang longsor," katanya.
Sebab, lubang tambang berukuran sangat sempit, di lubang terluar hingga beberapa puluh meter ke dalam lubang tambang. Diameter lubang atau lorong hanya sekitar 50 centimeter.
"Memang, semakin ke dalam, diameternya semakin lebar. Tapi itu pun hanya sampai diameter satu meter," kata Suyudi menceritakan.
Selanjutnya... Mencari jasad di lorong gelap...