Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Gempa bumi 5,2 SR yang mengguncang wilayah barat Kabupaten Pandeglang, Banten, ternyata tidak menimbulkan kepanikan warga yang bermukim di sana. Anehnya, kepanikan justru terjadi di Jakarta. Kenapa seperti ini?
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, guncangan gempa nyaris tidak bisa dirasakan warga di Kabupaten Pandeglang meskipun pusat gempa hanya berjarak 88 kilometer dari tempat mereka bermukim.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pengunjung Mal Jakarta Lari Rasakan Gempa
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, guncangan gempa nyaris tidak bisa dirasakan warga di Kabupaten Pandeglang meskipun pusat gempa hanya berjarak 88 kilometer dari tempat mereka bermukim.
"Masyarakat di sekitar Pandeglang merasakan guncangan lemah selama 4 detik. Tidak ada kepanikan. Kondisi normal. Tidak ada kerusakan akibat gempa," ujar Sutopo dalam siaran tertulisnya, Rabu 4 November 2015.
Sutopo menjelaskan, guncangan gempa justru dirasakan cukup kencang di wilayah Jakarta. Itu karena adanya perambatan gempa melalui batuan menyebabkan wilayah Jakarta juga merasakan guncangan.
"Apalagi, batuan penyusun Jakarta adalah material aluvium sehingga mudah bergetar. Warga Jakarta yang berada di tempat tinggi di gedung bertingkat merasakan guncangan hingga sedang," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam situs resminya menyatakan, gempa berkekuatan 5,2 SR terjadi sekitar pukul 13.14.34 WIB, Rabu 4 November 2015. Lokasi gempa berada di titik koordinat -6.8 lintang selatan, 105.01 bujur timur atau 88 kilometer barat daya wilayah Pandeglang, Banten.
Pusat gempa terdeteksi berada di kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Masyarakat di sekitar Pandeglang merasakan guncangan lemah selama 4 detik. Tidak ada kepanikan. Kondisi normal. Tidak ada kerusakan akibat gempa," ujar Sutopo dalam siaran tertulisnya, Rabu 4 November 2015.
