Penyesalan Ahok Menggaji PNS Jakarta 'Gila-gilaan'

Pelantikan PNS DKI di Monas oleh Ahok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan anggaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi DKI yang menurutnya terlalu besar.


Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan DKI adalah satu-satunya provinsi yang menggaji sendiri PNS yang bekerja di setiap kota dan kabupaten.


"Lima kotamadya dan kabupaten di Jakarta kami yang gaji," ujar Ahok dalam diskusi panel Rapat Kerja Nasional Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 10 November 2015.


Ahok mengatakan, jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI sendiri mencapai sekitar 72.000 orang. Sementara, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan teknis, DKI juga banyak merekrut para Pekerja Harian Lepas (PHL) yang sifatnya seperti pegawai honorer.


Ahok mengatakan, PNS DKI pada dasarnya berfungsi sebagai koordinator pekerjaan. PNS memiliki tanggung jawab melaksanakan lelang untuk melakukan pembangunan.


"Di DKI kita canangkan, yang banyak kerja itu yang memiliki kontrak individu," ujar Ahok.


Maka dari itu, di bawah kepemimpinannya, Ahok mengatakan Pemerintah Provinsi DKI menjalankan kebijakan reformasi birokrasi. Kebijakan itu salah satunya bertujuan membuat PNS DKI memiliki jumlah yang efisien.


Tak Mau Terjebak Macet Demo, Ini Pengalihan Lalu Lintasnya
Selama tahun 2015 saja, Ahok mengatakan, ia telah mendemosi atau mencopot ratusan pejabat yang dianggap tidak memiliki kinerja baik. Ke depannya, Ahok mengatakan, ia menargetkan bisa memangkas hingga 40 persen lagi PNS yang menduduki posisi staf.

Dipenuhi Massa, Lalu Lintas di Sekitar Monas Belum Ditutup

"Jadi di DKI, cara cari uang (mengembalikan anggaran)-nya gampang,
Jelang Demo, Lalu Lintas Seputar Istiqlal Macet Parah
berhentiin aja orang yang malas," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya