Inflasi di DKI Hingga Oktober 2008 10,42 %

VIVAnews - Laju inflasi di DKI Jakarta hingga Oktober 2008 mencapai 10,42 persen. Dengan kondisi itu, inflasi hingga akhir tahun 2008 akan mencapai 12 persen.

Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Sering Minum Air Dingin: Ginjal Bisa Bermasalah

Kelompok bahan makanan memiliki pengaruh signifikan terhadap laju inflasi bulan Oktober 2008 di DKI Jakarta. Laju inflasi bulan Oktober 2008 sebesar 0,42 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Djamal mengatakan, penyebab inflasi secara umum adalah kenaikan harga pada kelompok bahan makanan. Laju inflasi dari tahun ke tahun di DKI Jakarta sekitar 10,74 persen.

Enam kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok bahan pangan 0,94 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,12 persen; kelompok sandang 1,36 persen; kelompok kesehatan 0,94 persen; kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,09 persen; kelompok rokok dan tembakau 0,34 persen. "Pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks," ujarnya.

Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar di antaranya adalah emas perhiasan 0,1177 persen, jeruk 0,0585 persen, air kemasan 0. 0508 persen, dan upah pembantu rumah tangga 0,0226 persen.

Djamal mengatakan, DKI Jakarta menempati urutan 17 terendah dari 53 kota yang mengalami inflasi. Laju inflasi tertinggi disandang Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sedangkan terendah disandang Palu. Data ini berdasar penelitian terhadap 66 kota di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Jabatan Menteri era Jokowi Habis Oktober, Ini Kata Bahlil soal Target Investasi Rp 1.650 triliun

Bahlil berharap para menteri di pemerintahan selanjutnya bisa meneruskan target realisasi investasi tahun 2024, yang telah dicanangkan sebesar Rp 1.650 triliun.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024