- VIVA.co.id / Anwar Sadat
VIVA.co.id - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Polisi Nasriadi memastikan, para pelaku perampokan di dalam angkot merupakan satu sindikat.
"Jadi sindikat ini, mencari korban terutama perempuan dan beraksi sekira pukul 18.00-23.00 WIB," ujar Nasriadi kepada awak media di Mapolres Jakarta Timur, Rabu, 16 Desember 2015.
Dalam melakukan aksinya, para pelaku tak segan menghabisi nyawa korban. Nasriadi menambahkan, sejak awal, pelaku mengincar harta benda penumpang perempuan yang menumpangi angkot yang mereka kendalikan.
"Mereka langsung menutup pintu (angkot), menyekap, memeras, dan menganiaya korban. Lalu mereka mengambil yang dibawa korban, bahkan korban dipaksa menyebutkan pin ATM lalu mereka mentransfer uang," kata dia.
Meskipun pelaku mengincar korban perempuan, dan telah membuat korban tak berdaya. Namun, Nasriadi memastikan tidak ada pelecehan seksual yang dilakukan pelaku pada korban saat perampokan terjadi.
"Tidak ada pelecehan seksual, tapi yang jelas ada kekerasan fisik," ucap Nasriadi.
Seperti diketahui, polisi membekuk Beny Tambunan (24), Christian AJ Tambunan (18), dan Pernando Naibaho (24). Dari ketiga pelaku, polisi juga menyita tiga angkot yang mereka gunakan, yakni dua unit mobil jurusan Kampung Melayu-Pasar Senen dan satu unit jurusan Kampung Rambutan-Depok.
Modus Baru Pencurian Rumah dengan Ketapel
Mereka menembakkan dulu ke sebuah rumah sebelum beraksi.
